PSI Kritik Keras Laporan Keuangan Pemprov, Minta Pj Gubernur Tak Lanjutkan Formula E

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo memberikan sejumlah catatan dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK terhadap laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta Tahun 2021.
Pertama, soal revisi studi kelayakan gelaran Formula E yang sampai sekarang belum diterima DPRD.
Padahal, kata dia, dalam LHP BPK dikatakan dokumen tersebut sudah ada.
“Ini aneh, padahal kami sudah meminta studi kelayakan ini dari tahun lalu. Dari situ kami bisa tahu perhitungan untung rugi dan dampak ekonomi dalam kondisi pandemi. Mengapa harus disembunyikan?" ucap Anggara, Senin (20/6).
Menurut dia, tanpa transparansi studi kelayakan perhitungan pengeluaran tidak akan jelas.
Contohnya saat membangun sirkuit beberapa kali angkanya berubah juga, jumlah penonton pun akhirnya berubah dari yang direncanakan.
“Ini, kan, bukan acara amatir, jadi harus jelas semuanya. Indikator program berhasil bukan cuma kemeriahan di hari pelaksanaan, tetapi bagaimana eksekusi sesuai dengan perencanaan," kata dia.
Selain itu, Wakil Ketua Komisi E itu juga mengkritik kejanggalan terkait fakta bahwa PT Jakpro harus membayar kekurangan commitment fee sebesar Rp 90,7 miliar untuk pelaksanaan tiga tahun.
Politikus PSI mengkritik laporan keuangan Pemprov DKI Jakarta dan meminta Formula E tak dilanjutkan.
- Dirja Pastikan KPU DKI Telah Kembalikan Sisa Hibah Rp 448 Miliar kepada Pemprov
- Pemkot Kediri Minta Maaf soal Kesalahan Penulisan Jabatan Kaesang Pangarep
- Minta Harga Kontrak Baru Formula E Diturunkan, Pramono: Kalau Mau Diperpanjang, Dimurahin Dong
- Politikus PSI Kevin Wu: PIK Tumbuh Jadi Salah Satu Destinasi Wisata Religi dan Ruang Toleransi di Jakarta
- Soal Ganti Wapres, PSI Minta Para Purnawirawan Hormati Kedaulatan Rakyat
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, Jubir PSI: Silaturahmi Idulfitri kok Dicurigai?