PSSI dan Korporatisme Negara

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

PSSI dan Korporatisme Negara
Ketua Umum PSSI terpilih Erick Thohir (tengah) memberikan keterangan pers dalam Kongres Luar Biasa Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (KLB PSSI) 2023 di Jakarta, Kamis (16/2/2023). Foto: ANTARA/Aprillio Akbar/nym

Kiprahnya di klub Seri A Italia Inter Milan menjadi prestasi yang membanggakan bagi Indonesia.

Hubungannya yang baik dengan Presiden FIFA Gianni Infantino menjadi nilai tambah yang menguntungkan.

Erick punya pengalaman menjadi event organizer olahraga yang sukses ketika menjadi ketua panitia Asian Games Jakarta 2018.

Karena itu, perhelatan Piala Dunia U-20 di Indonesia tahun ini bisa dipastikan akan menjadi pertunjukan yang extravaganza di tangan Erick Thohir.

Soal prestasi di lapangan itu hal lain.

Yang penting, penyelenggaraan meriah dan sukses, dan Erick mendapat kredit untuk sukses itu.

Publik sepak bola menunggu apakah Erick bisa mengakhiri puasa gelar di level Asia Tenggara yang sudah dialami Indonesia selama 30 tahun lebih.

Kali terakhir Indonesia juara Sea Games pada 1991 di Manila.

Erick Thohir punya pengalaman mengelola organisasi sepak bola profesional. Kalau sukses dengan PSSI, maka dia punya modal tambahan maju Pilpres 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News