Puan Suarakan Tolak Penggunaan Senjata Nuklir di Forum Parlemen Asia-Pasifik

Puan menilai pertemuan ini tepat waktu karena dunia membutuhkan tindakan kolektif untuk mengatasi berbagai krisis, mulai dari pandemi, kenaikan harga pangan dan energi, hingga mengakhiri perang.
“Untuk mengatasi krisis ini, kita harus bekerja sama dalam kesatuan. Kita harus menghindari bekerja secara individu tanpa koordinasi. Tak terkecuali negara-negara di Asia-Pasifik,” ungkap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Menurut Puan, negara-negara kawasan telah menunjukkan kepada dunia bahwa wilayah Asia-Pasifik merupakan wilayah pendorong pertumbuhan ekonomi global.
Untuk mendukung kemajuan pembangunan, APPF dinilai harus mampu mendorong perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik.
“Kita harus menjunjung tinggi komitmen kita terhadap perdamaian karena telah menciptakan lingkungan yang kondusif di kawasan ini. Dan, perdamaian adalah dasar dari kemajuan ekonomi di Asia-Pasifik,” ucap Puan.
Menurut Puan, tidak ada pembangunan tanpa perdamaian dan tidak ada perdamaian tanpa pembangunan.
Dalam forum ini, Puan juga menyuarakan agar APPF menentang keras penggunaan senjata nuklir.
Sebab, menurutnya, tidak ada pemenang dalam perang nuklir dan perang nuklir justru akan menimbulkan kesengsaraan untuk semua pihak.
Puan menyuarakan agar the 30th Annual Congress of the Asia-Pacific Parliamentary Forum (APPF 30) di Bangkok menentang keras penggunaan senjata nuklir.
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan
- May Day 2025, Puan Maharani Bicara Perjuangan Menyejahterakan Buruh
- Kunker ke Kepulauan Riau, BAM DPR Berjanji Serap Aspirasi Warga Rempang
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024