Pujian dan Warning Alumni 212 untuk KPK setelah Menteri Edhy Terjaring OTT

Pujian dan Warning Alumni 212 untuk KPK setelah Menteri Edhy Terjaring OTT
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam salah satu rapat kerja di Komisi IV DPR. Foto: arsip jpnn.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Salah satu aktivis Aksi 212 Damai Hari Lubis mendukung langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terkait patgulipat ekspor baby lobster atau benur.

“Kami atas nama mujahid dan Alumni 212 memberikan apresiasi kepada KPK. Pesan kami tolong asah lebih tajam lagi pisau keadilannya terhadap menteri kabinet lain yang ada,” kata Damai kepada, Rabu (25/11).

Salah satu kuasa hukum Habib Rizieq Shihab itu juga mengingatkan KPK harus bisa menyikat habis semua koruptor baik itu di dalam atau luar pemerintahan.

“Tanpa pandang bulu terhadap lintas parpol dan juga perlakuan sama terhadap para pejabat tinggi di semua kelembagaan atau insitusi dan instansi yang ada di NKRI,” tegas Damai.

Sebelumnya, KPK menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, terkait dugaan korupsi penetapan izin ekspor baby lobster atau benur.

KPK dalam operasi senyap itu juga menjaring istri Edhy, Iis Rosita Dewi, sejumlah pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan anggota DPR.

"Yang bersangkutan (Edhy Prabowo, red) diduga terlibat korupsi dalam penetapan izin ekspor baby lobster," ucap Ketua KPK Firli Bahuri.(cuy/jpnn)

 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Pentolan Alumni 212 turut mengomentari langkah berani KPK menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News