Pulang Umroh Langsung ke RS

Pulang Umroh Langsung ke RS
Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti. Foto: umy.ac.id

jpnn.com - WABAH virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) bikin masyarakat resah.

Satu per satu, dugaan warga terjangkit virus dari kawasan Timur Tengah itu bermunculan. Mulai dari Medan, Bali, Sumbar, dan terakhir di Bandung.

Di Medan sudah satu yang meninggal, yakni Ks, yang pulang dari umroh 2 Mei 2014. Sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong. Warga Medan itu meninggal dunia pada 4 Mei 2014 itu.

Yang bikin galau, terlacak ada 30 orang yang satu rombongan umroh dengan Ks. Tujuh di antaranya warga Sumut dan 23 lainnya dikabarkan berasal dari Lhoksukon dan Langsa, Aceh. Rombongan umroh ini tiba di Bandara Kualanamu pada 2 Mei 2014.

Satu anggota rombongan, Syn, juga sempat dirawat di RS Adam Malik Medan, setelah mendapat rujukan dari RSU Medistra Lubukpakam. Ada kecemasan, satu rombongan itu juga terjangkit virus mematikan itu.

Apa yang mesti dilakukan warga di tengah kecemasan ini? Apa beda gejala MERS dengan flu biasa? Berikut wawancara wartawan JPNN, Soetomo Samsu, dengan Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti, kemarin (8/5).

MERS-CoV sudah cukup meresahkan, apa yang mesti dilakukan warga terutama yang pulang dari Arab Saudi, usai umroh misalnya?

Ya yang paling tepat harus ke rumah sakit untuk menjalani tes laboratorium  menggunakan Polymerase Chain Reactor (PCR ).

WABAH virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) bikin masyarakat resah. Satu per satu, dugaan warga terjangkit virus dari kawasan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News