Puluhan Balita Meninggal di Papua, Pemerintah Jangan Tutup Mata

Puluhan Balita Meninggal di Papua, Pemerintah Jangan Tutup Mata
Ilustrasi/babyhealth

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mengingatkan pemerintah tidak menutup mata terkait meninggalkan puluhan balita di di Kabupaten Nduga, Papua. Pasalnya, hingga kini belum diketahui apa penyebab peristiwa tersebut.

Dikatakan Saleh, pemerintah harus segera melakukan langkah-langkah yang diperlukan dalam penanganan kematian puluhan balita tersebut.

"Kasus ini agak aneh. Walau balita yang meninggal sudah mencapai 41 orang, penyebabnya belum diketahui. Dan itu terjadi hanya dalam satu bulan, dari pertengahan Oktober sampai pertengahan November," kata Saleh di DPR, Rabu (2/12).

Politikus PAN itu menyayangkan belum adanya perhatian serius dari pemerintah pusat, meski kejadian itu telah diberitakan banyak media. Padahal, ada banyak kementerian yang semestinya bisa turun tangan secara langsung. Selain kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, ada kementerian sosial dan kementerian kesehatan.

Jika kasus kematian puluhan balita di Papua ini tidak segera ditangani, tegas Saleh, dikhawatirkan akan semakin meluas. Pemerintah perlu membentuk tim khusus untuk meneliti apa sesungguhnya yang terjadi. Dengan demikian, penanganan terhadap kasus itu dapat dilaksanakan dengan baik.

"Pemerintah harus menunjukkan keberpihakan pada masa depan anak-anak Indonesia, khususnya yang ada di Papua. Untuk itu, kami menunggu langkah-langkah konkrit yang akan dilakukan pemerintah," pungkas politikus asal Sumatera Utara itu.(fat/jpnn)


JAKARTA - Ketua Komisi VIII DPR Saleh Partaonan Daulay mengingatkan pemerintah tidak menutup mata terkait meninggalkan puluhan balita di di Kabupaten


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News