Puluhan Desa Diselimuti Debu Vulkanik

Mendesak, Warga Butuh Bantuan Masker

Puluhan Desa Diselimuti Debu Vulkanik
DEBU - Seorang warga menyiram jalan yang dipenuhi debu vulkanik akibat letusan Gunung Sinabung, di Simpang Empat, Tanah Karo, Selasa (7/9). Foto: Andri Ginting/Sumut Pos.
KARO - Pasca letusan kembali gunung api Sinabung dini hari kemarin, Selasa (7/9), pukul 00.23 sampai 00.38 WIB, puluhan desa diselimuti debu vulkanik. Guyuran hujan deras ketika letusan terjadi, sepertinya tidak berpengaruh banyak bagi desa-desa di kawasan radius 6 km.

Tidak hanya perkampungan sekitar lingkaran 6 km, desa yang berada di radius aman gunung yang berada di ketinggian itu juga diselimuti debu vulkanik. Semisal, di Desa Surbakti (dekat pos pemantauan) dan Desa Perteguhen (yang dikunjungi SBY kemarin, Red), telihat jelas kumpulan debu di atas tanah, jalan dan tumbuhan yang ada.

Jarak pandang berkendaraan pun diperkirakan tidak lebih dari 10 meter. Parahnya, lintasan kendaraan yang melintas di aspal, membangkitkan kembali debu yang sudah berada di bawah. Debu-debu yang berterbangan di udara itu menyulitkan pandangan mata, khususnya pengendara roda dua. Bau abu vulkanik bercampur aroma belerang, terasa sangat menyengat indra penciuman. Sementara, debu di sekitar aspal dipastikan membuat iritasi pada mata (memerah/perih).

Pantauan Sumut Pos (grup JPNN) di lapangan, saat ini cukup sulit untuk memasuki kawasan Gunung Sinabung, khususnya melalui jalur Simpang Empat-Lau Kawar, sekitar Desa Sukanalu (pos pamantauan sementara sebelumnya). Kondisi jalan yang dipenuhi debu vulkanik, selain menyulitkan pandangan mata, juga dikhawatirkan berdampak buruk bagi kesehatan. Arus lalu lintas pun terlihat sepi sekali. Tidak banyak kendaraan yang lalu-lalang.

KARO - Pasca letusan kembali gunung api Sinabung dini hari kemarin, Selasa (7/9), pukul 00.23 sampai 00.38 WIB, puluhan desa diselimuti debu vulkanik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News