Puluhan Desa Diselimuti Debu Vulkanik

Mendesak, Warga Butuh Bantuan Masker

Puluhan Desa Diselimuti Debu Vulkanik
DEBU - Seorang warga menyiram jalan yang dipenuhi debu vulkanik akibat letusan Gunung Sinabung, di Simpang Empat, Tanah Karo, Selasa (7/9). Foto: Andri Ginting/Sumut Pos.
Warga sekitar berharap, pemerintah segera memberikan bantuan, minimal masker. Terhadap hal itu, PlH Kadis Kesehatan Kab Karo, drg. Irna, ketika dihubungi melalui telepon selularnya mengatakan bahwa stock masker yang ada saat ini berjumlah 54 ribu. "Tidak cukup jika dibagikan kepada masyarakat. Oleh karena itu, kami akan koordinasi dengan camat, mana daerah yang lebih mendesak," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kemarin siang pihaknya telah meminta tambahan masker ke Dinkes Provinsi. Sesuai keterangannya, diketahui kalau Dinkes Karo meminta pasokan masker bagi 16 ribu jiwa. "Jumlah tersebut kita usulkan guna meng-cover masyarakat. Namun kami belum tahu angka pasti yang bakal direalisasikan. Untuk hari ini, Kecamatan Simpang Empat telah mendapat pasokan gratis dari Dinkes Karo. Yang lain menyusul," kata Irna.

Sementara itu, informasi yang diperoleh Sumut Pos, saat gunung itu meletus, suara gemuruh getaran dan hujan abu lebat dari arah tenggara Sinabung dapat terdengar hingga radius 16 kilometer (Kota Kabanjahe). Asap letusan berwarna hitam tebal, bercampur pasir, diperkirakan mencapai radius 8 kilometer. Gempa-gempa dangkal juga dilaporkan telah terjadi pada Senin (6/9) malam, pukul 21.00 WIB.

Informasi yang diperoleh dari pos pemantauan Gunung Sinabung, asap letusan dengan kolom letusan kurang lebih 5.000 meter, dari bibir kawah, condong ke arah tenggara gunung. Meski begitu, Kapolres Tanah Karo AKBP Agung Prasetyoko, melalui wartawan koran ini lewat fasilitas SMS, menghimbau masyarakat agar tetap tenang. Diinformasikannya bahwa satuan Brimob/Samapta akan selalu rolling menjaga keamanan warga. (wan)

KARO - Pasca letusan kembali gunung api Sinabung dini hari kemarin, Selasa (7/9), pukul 00.23 sampai 00.38 WIB, puluhan desa diselimuti debu vulkanik.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News