Puluhan Mayat Korban Penyiksaan di Damaskus
Selasa, 01 Januari 2013 – 08:09 WIB

Puluhan Mayat Korban Penyiksaan di Damaskus
Karena situasi itu, Lakhdar Brahimi mengimbau agar rezim Assad dan oposisi segera menyudahi pertempuran. ’’Kegagalan kedua pihak dalam mencari solusi politik untuk menyelesaikan krisis ini bisa menggiring Syria pada kehancuran,’’ kata diplomat 78 tahun tersebut. Jika terus berlanjut, dia yakin krisis Syria akan menelan sedikitnya 100.000 korban jiwa lagi tahun depan.
’’Krisis Syria akan menjadi ancaman yang serius bagi perdamaian dan keamanan dunia jika tidak segera ada jalan keluar,’’ tegas tokoh kelahiran Aljazair tersebut. Menurut dia, solusi paling memungkinkan adalah kompromi politik. Apalagi, Assad berkali-kali menegaskan bahwa dia tidak akan mundur dari jabatannya.
Dalam perkembangan lain, Perdana Menteri (PM) Turki Tayyip Erdogan mengunjungi kamp pengungsi asal Syria di negaranya Minggu lalu. Erdogan kembali menyuarakan dukungannya bagi pergantian rezim di Syria. Di depan para pengungsi Syria di Sanliurfa, tenggara Turki, dia menyebut bahwa negeri mereka saat ini mempersiapkan ’’kelahiran suci’’ yang akan menggantikan Presiden Bashar al-Assad.
Selain Sanliurfa, terdapat sejumlah kamp pengungsi asal Syria di Turki. Saat ini, Turki menampung sekitar 150 ribu pengungsi asal Syria. Erdogan pun meminta agar pengungsi Syria menganggap Turki sebagai ’’tanah air kedua’’. Turki, terang Erdogan, juga selalu siap mengulurkan bantuan.
DAMASKUS – Kekhawatiran Utusan Khusus PBB dan Liga Arab Lakhdar Brahimi perihal semakin memburuknya kondisi kemanusiaan di Syria tampaknya
BERITA TERKAIT
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza