Puluhan Mayat Korban Penyiksaan di Damaskus
Selasa, 01 Januari 2013 – 08:09 WIB
’’Kepala mayat-mayat itu terpisah dari tubuhnya. Sangat mengerikan. Tubuh mereka juga sudah tidak utuh lagi dan identitas mereka hampir mustahil dikenali,’’ beber seorang aktivis SRGC.
Sayangnya, media maupun tim independen tidak bisa memverifikasi dan mengecek langsung ke lokasi penemuan mayat. Sebab, rezim Presiden Bashar al-Assad melarang media memasuki wilayah konflik. Alhasil, media terpaksa mengandalkan informasi dari para aktivis di lapangan dan rumah sakit. Beberapa sumber terkadang ikut memperkuat informasi mereka melalui rekaman video amatir.
Krisis Syria yang berlangsung selama sekitar 21 bulan itu telah merenggut lebih dari 45.000 nyawa. Sebagian besar korban adalah warga sipil. Termasuk, perempuan dan anak-anak. Belakangan, karena militer Assad mengerahkan senjata-senjata canggih dalam pertempuran dengan oposisi, jumlah korban jiwa pun meningkat pesat.
Minggu lalu (30/12), bentrok pasukan pemerintah dan oposisi Syria di seantero negeri itu menewaskan 160 orang. Sebanyak 78 di antaranya adalah warga sipil. Sabtu lalu (29/12), serangan roket tentara pemerintah di beberapa lokasi terpisah merenggut nyawa sekitar 23 anak-anak.
DAMASKUS – Kekhawatiran Utusan Khusus PBB dan Liga Arab Lakhdar Brahimi perihal semakin memburuknya kondisi kemanusiaan di Syria tampaknya
BERITA TERKAIT
- Hamas Masih Berharap Mencapai Kesepakatan Damai dengan Israel
- Tolak Tawaran Damai, Israel Sebut Tuntutan Hamas Keterlaluan
- Korut: Amerika dan Pengikutnya Akan Mengalami Kekalahan Menyedihkan
- Soroti Kemiskinan di Negara Islam, Indonesia Desak OKI Ambil Tindakan
- Jakarta Futures Forum Bahas Visi Jangka Panjang Indonesia-India di Dunia Internasional
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini