Puluhan Miliar Hilang Terendam Banjir

Puluhan Miliar Hilang Terendam Banjir
Sebuah rumah di Pondok Gede Permai hancur diterpa banjir yang terjadi Kamis (21/4) lalu. Foto: Radar Bekasi

jpnn.com - JATIASIH – Ratusan rumah dan puluhan tempat usaha yang rusak parah akibat banjir bandang di komplek Pondokgede Permai (PGP), Jatiasih. Warga ditaksir mengalami kerugian hingga puluhan miliar rupiah.  

Data Radar Bekasi di lapangan, ada 900 Kepala Keluarga (KK) terdampak di 27 RT yang tergabung dalam RW, 8, 7, dan 10. Diperkirakan satu KK mengalami kerugian hingga Rp 40 juta lebih untuk barang elekronik, perabot rumah tangga dan kendaraan bermotor yang mereka miliki. Dengan begitu kerugian akibat banjir bandang yang terjadi Kamis (21/4) itu diprediksi mencapai Rp 36 miliar.

Sementara untuk kerugian tempat usaha diperkirakan mencapai Rp3 miliar. Asumsinya, di sepanjang jalan utama PGP itu terdapat lima bengkel motor, 10 pedagang handphone, lima pedagang buah, satu klinik dokter serta apotik, dan 15 pedagang dengan berbagai jenis dagangannya.

Salah seorang korban Muhammad Roni yang mengontrak toko untuk usaha laundry di PGP mengungkapkan bahwa tempat usahanya hancur tanpa ada satupun mesin cuci dan peralatan lainnya yang bisa diselamatkan. Kios pria asal Garut Jawa Barat itu sekarang penuh dengan lumpur dan kotoran sisa-sisa banjir. 

’’Nggak tau ini bisa dibenerin apa nggak. Kalau misalnya dibenerin pasti mahal. Semua komponennya udah nggak bisa digunakan lagi," kata pria yang akrab disapa Roni ini.

Roni mengatakan satu mesin cuci khusus laundry ini dibeli seharga Rp 13 juta dan mesin pemanas pakaian seharga Rp 5 juta. Dirinya tidak menyangka ketingian air begitu tinggi yang menyebabkan tokonya yang berada di daerah tinggi pun ikut terendam. 

’’Ini belum lagi harga sewa toko yang pertahunnya mencapai Rp 15 juta. Belum lagi alat pendukung lainnya yang kalau di total, kerugian akibat banjir kemarin mencapai Rp 70 juta,’’ pungkasnya. (dat/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News