Puncak Virus Corona Jawa Timur di Bulan Juli, Jangan Tergesa ke New Normal

Puncak Virus Corona Jawa Timur di Bulan Juli, Jangan Tergesa ke New Normal
Petugas kesehatan menggelar tes virus corona di Sidoardjo, Jawa Timur, 28 Mei lalu. (Antara Foto, Umarul Faruq via Reuters)

Seorang dokter lain yang dihubungi oleh ABC Indonesia, Dr Brahmana Askandar, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Surabaya juga menyebut hal yang sama mengenai protokol kesehatan yang harus dilakukan warga.

"Perjuangan belum selesai, patuhi protokol kesehatan, memakai masker dengan benar, masker bukan dipakai hanya untuk memenuhi syarat saja,"

"Pastikan menutup hidup dan mulut dengan baik dan benar. Pemakaian masker yang tidak benar masih sangat banyak ditemui," kata Dr Brahmana ketika ditanya mengenai apa yang harus dilakukan masyarakat saat ini.

Puncak Virus Corona Jawa Timur di Bulan Juli, Jangan Tergesa ke New Normal Photo: Kasus konfirmasi COVID-19 di Provinsi Jawa Timur Per 1 Juni 2020 Pukul 17:00 WIB. (Foto: Supplied)

 

Orang muda pun bisa terkena virus dan fatal

Menurut angka resmi hingga 1 Juni kemarin, ada 655 kasus virus corona dengan 58 orang meninggal dunia di Sidoarjo.

Menurut dr Atok, 90 persen yang meninggal adalah mereka yang sudah memiliki masalah kesehatan lainnya dan berusia di atas 60 tahun.

Namun sebagai dokter spesialis paru-paru, dr Atok juga mengatakan virus ini bisa menyerang siapa saja dengan akibatnya bisa fatal.

Dia menunjukkan sebuah hasil rontgen paru-paru seorang korban yang baru berusia 31 tahun yang meninggal tanpa memiliki masalah kesehatan sebelumnya.

Puncak penularan kasus COVID-19, paling tidak di Kabupaten Sidoarjo di Jawa Timur, diperkirakan baru akan terjadi di bulan Juli

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News