Puncak Virus Corona Jawa Timur di Bulan Juli, Jangan Tergesa ke New Normal
Seorang dokter lain yang dihubungi oleh ABC Indonesia, Dr Brahmana Askandar, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Surabaya juga menyebut hal yang sama mengenai protokol kesehatan yang harus dilakukan warga.
"Perjuangan belum selesai, patuhi protokol kesehatan, memakai masker dengan benar, masker bukan dipakai hanya untuk memenuhi syarat saja,"
Photo: Kasus konfirmasi COVID-19 di Provinsi Jawa Timur Per 1 Juni 2020 Pukul 17:00 WIB. (Foto: Supplied)"Pastikan menutup hidup dan mulut dengan baik dan benar. Pemakaian masker yang tidak benar masih sangat banyak ditemui," kata Dr Brahmana ketika ditanya mengenai apa yang harus dilakukan masyarakat saat ini.
Orang muda pun bisa terkena virus dan fatal
Menurut angka resmi hingga 1 Juni kemarin, ada 655 kasus virus corona dengan 58 orang meninggal dunia di Sidoarjo.
Menurut dr Atok, 90 persen yang meninggal adalah mereka yang sudah memiliki masalah kesehatan lainnya dan berusia di atas 60 tahun.
Namun sebagai dokter spesialis paru-paru, dr Atok juga mengatakan virus ini bisa menyerang siapa saja dengan akibatnya bisa fatal.
Dia menunjukkan sebuah hasil rontgen paru-paru seorang korban yang baru berusia 31 tahun yang meninggal tanpa memiliki masalah kesehatan sebelumnya.
Puncak penularan kasus COVID-19, paling tidak di Kabupaten Sidoarjo di Jawa Timur, diperkirakan baru akan terjadi di bulan Juli
- Tanggapan Warga Diaspora Indonesia dan Pelaku Jastip Tentang Aturan Barang Bawaan Impor
- Dunia Hari Ini: TPN Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Ganjar di MK Akan Kalah
- Dunia Hari Ini: Jutaan Warga India Merayakan Festival Holi
- Beredar Surat Peringatan untuk Warga di Wilayah Pembangunan IKN, Bikin Kaget
- Dunia Hari Ini: Petani di Inggris Berdemo dengan Konvoi Traktor ke Pusat London
- Dunia Hari Ini: Israel Menyerang Lagi Dua Rumah Sakit di Gaza