Puncak Virus Corona Jawa Timur di Bulan Juli, Jangan Tergesa ke New Normal

Puncak Virus Corona Jawa Timur di Bulan Juli, Jangan Tergesa ke New Normal
Petugas kesehatan menggelar tes virus corona di Sidoardjo, Jawa Timur, 28 Mei lalu. (Antara Foto, Umarul Faruq via Reuters)
Puncak Virus Corona Jawa Timur di Bulan Juli, Jangan Tergesa ke New Normal Photo: Salah satu korban COVID-19 di Jawa Timur, yang tidak memiliki masalah kesehatan sebelumya dimana paru-parunya mengalamim pneumonia dalam waktu cepat.
(Foto: Supplied)

 

Hanya dalam waktu dua hari, pasien tersebut mengalami radang paru-paru (pneumonia).

"Yang lain yang meninggal ada karena TB paru luas, gagal, gagal ginjal, diabetes melitus, riwayat penyakit jantung, bahkan HIV AIDS," katanya.

Menurutnya, berbagai informasi sudah disampaikan kepada masyarakat mengenai bahayanya virus tersebut, namun informasi itu oleh sebagian masyarakat masih tidak dianggap serius.

Dr Atok mengatakan sebagian masyarakat Indonesia masih "dableg", atau tidak mau memenuhi anjuran kesehatan.

Puncak Virus Corona Jawa Timur di Bulan Juli, Jangan Tergesa ke New Normal Photo: Peta Sebaran COVID-19 di Jawa Timur per 1 Juni 2020. (Foto: Supplied)

 

Angka kasus tertinggi di Surabaya

Di provinsi Jawa Timur, kasus COVID-19 tertinggi sejauh ini menurut angka resmi dari pemerintah adalah di kota Surabaya.

Sampai hari Senin, di Surabaya ada 2.608 kasus, dengan 243 orang yang meninggal.

Puncak penularan kasus COVID-19, paling tidak di Kabupaten Sidoarjo di Jawa Timur, diperkirakan baru akan terjadi di bulan Juli

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News