Pungli di Penjara, Sel Nyaman Rp 7 Juta, Bilik Asmara Sejuta

Pungli di Penjara, Sel Nyaman Rp 7 Juta, Bilik Asmara Sejuta
Warga binaan di bilik penjara. Ilustrasi Foto: Paksi Sandang Prabowo/dok.JPNN.com

“Napi-napi baru atau pelanggar biasanya dikurung full sebulan di ruang itu. Tidak bisa mandi, cuma ada WC. Kalau tidur meringkuk,” ceritanya.

Karena tidak tahan, setelah seminggu DE menyuap petugas Rp800 ribu supaya bisa keluar. “Itu sebelum Juli 2017, kejadian rusuh di lapas. Kalau sekarang diisolasi dua minggu, tidak lagi sebulan. Mungkin tak banyak lagi napi yang nyuap,” ujarnya.

Tapi pungli lain masih banyak. “Kalau menemui keluarga yang besuk, napi bayar setelah kunjungan usai. Istilahnya buka kunci (pintu),” ujarnya. Bayarnya Rp15 ribu ke sipir yang jaga pintu 4 masuk blok penjara.

Lalu Rp5 ribu ke napi yang pegang kunci sel. Kalau sebelum kisruh (demonstrasi napi), bayarnya sampai Rp60 ribu. “Jadi setiap ada kunjungan, napi minta ke pembesuk untuk bayar uang itu,” cetusnya.

Bukan itu saja. Menelpon pun gampang dari penjara. “Napi bisa bawa handphone ke sel. Bahkan dari 30-an napi satu sel dengannya, mungkin sampai 10 napi punya hp. Di sel lain demikian,” cetusnya.

Sebab, untuk bawa hp diizinkan sipir dengan catatan membayar Rp100 ribu untuk daftar pertama, namanya dicatat. Lalu setiap bulan bayar Rp50 ribu.

“Kalau ada razia, hp napi yang kedapatan tidak diambil. Sebaliknya jika tidak mendaftar,” terangnya.

Sebenarnya, kata dia, setiap kamar sel ada fasilitas TV, kipas angin, dan 1 unit hp tapi milik bersama.

Bagi warga binaan yang ingin bermesraan dengan istri disediakan bilik asmara. Tapi bayar sejuta, tempatnya di atas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News