Pusara Gus Dur Ambles
Sabtu, 19 Februari 2011 – 07:56 WIB

SETELAH AMBLES: Makam Gus Dur di Kompleks Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur. Foto: Radar Mojokerto
JOMBANG - Amblesnya sebagian pusara KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada Selasa (15/2) sekitar pukul 15.00 direspons pengelola Ponpes Tebuireng. Pusara di kompleks makam keluarga Ponpes Tebuireng itu lantas diperbaiki. Sejumlah tanah ditambahkan di tengah pusara serta pada radius 1 meter di tepinya dibangun tumpukan dua batu bata. "Ya, seukuran panjang telapak tangan," sebut Lukman Hakim, ketua Pengurus Ponpes Tebu Ireng, ditemui di kawasan makam Tebuireng kemarin (18/2). Dia menceritakan, beberapa santri dan penjaga yang mengetahui hal itu melaporkannya kepada pengurus. Mereka, kata Lukman, langsung menambahkan pasir di sekitar pusara.
Amblesnya pusara Gus Dur tersebut terjadi bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad. Itu berjarak 381 hari pasca pemakaman Gus Dur pada 31 Desember 2010. Untuk mencegah ambles kian parah, pondok membangun tanggul kecil di sekitar makam. Tanggul tersebut setinggi 20 cm berbentuk huruf L dengan panjang 4 meter, lebar 2 meter. Selain itu, di pinggir tanah makam diberi paving pelindung yang ditambahi gundukan pasir. Pembangunan tersebut berfungsi sebagai penghalang masuknya air hujan dari pendapa kompleks makam.
Baca Juga:
Menurut keterangan yang dihimpun, amblesnya makam tersebut terjadi Selasa (15/2) sekitar pukul 15.00. Saat itu, peziarah yang datang di kompleks makam Tebuireng tengah padat-padatnya. Sebelumnya, hujan turun begitu deras di kawasan Ponpes Tebuireng. Beberapa penjaga dan santri melihat tanah di pusara Gus Dur ambles.
Baca Juga:
JOMBANG - Amblesnya sebagian pusara KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur pada Selasa (15/2) sekitar pukul 15.00 direspons pengelola Ponpes Tebuireng.
BERITA TERKAIT
- Liburan Tanpa Izin, Bupati Indramayu Bakal Magang di Kantor Kemendagri
- Stok Beras Melonjak, Waka MPR: Komitmen Presiden Prabowo Langsung Dibuktikan
- Otto Hasibuan Minta Peserta PKPA Bisa Menaati Kode Etik Ketika Menjadi Advokat
- Majelis Ulama Indonesia Tegaskan Vasektomi Hukumnya Haram
- Pemerintah Janji Tindak Ormas Nakal, Termasuk Grib Jika Bersalah
- Mbak Ita & Suami Kompak Mengaku Tak Tahu Soal Aliran Fee 13 Persen dari Proyek di Kecamatan