Pusri Holding Operasikan 15 Pabrik
Senin, 09 November 2009 – 20:57 WIB
Pusri Holding Operasikan 15 Pabrik
JAKARTA- Revitalisasi pabrik pupuk BUMN menghasilkan perubahan yang cukup signifikan. Seluruh pabrik diproyeksikan meningkatkan kapasitas produksi pabrik dan jumlah pabrik baru yang akan dioperasikan.
Dirut PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Dadang Heru Kodri dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (9/11) sore mengatakan, dari 14 pabrik yang beroperasi (sebelum revitalisasi) dengan kapasitas produksi 8,048 juta ton per tahun ada 5 pabrik berkapasitas 2,960 juta ton per tahun yang diusulkan ditutup. Sehingga jumlah pabrik yang beroperasi tinggal 9 pabrik.
Baca Juga:
"Namun, ada usulan penambahan jumlah pabrik baru sebanyak 6 unit dengan kapasitas 5,355 juta ton. Dengan demikian total pabrik yang akan beroperasi setelah direvitalisasi berjumlah 15 pabrik berkapasitas 10,443 juta ton per tahun," ungkap Dadang.
Dijelaskannya, dalam revitalisasi tersebut PT Pusri Holding sudah melakukan berbagai terobosan. Di mana untuk 1 pabrik baru yang dibangun PT Pusri berkapasitas 200 ribu ton per tahun, statusnya menurut Dadang sudah feasibility study dengan kapasitas 120 ribu ton per tahun. PT Pupuk Kaltim yang dalam proses engineering dengan kapasitas 2 x 100 ribu ton per tahun, di mana 1 pabrik berkapasitas 200 ribu ton sudah beroperasi dan 1 pabrik baru berkapasitas 200 ribu ton. PT Perokimia Gresik yang memiliki 7 pabrik berkapasitas 1,720 juta ton dan 1 pabrik baru berkapasitas 200 ribu ton.
JAKARTA- Revitalisasi pabrik pupuk BUMN menghasilkan perubahan yang cukup signifikan. Seluruh pabrik diproyeksikan meningkatkan kapasitas produksi
BERITA TERKAIT
- Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Pertahankan Kinerja Solid Sepanjang 2024
- BULOG Serap 2.000.524 Ton Setara Beras, Stok Nasional Tembus 3,6 Juta Ton
- Resmikan Rumah Ekspor Garut, Bank Mandiri Dorong UMKM Tembus Pasar Internasional
- Pertamina Sebut Realisasi BBM Subsisi Triwulan I 2025 Sesuai Kuota
- Tingkatkan Daya Saing, Rendang Gadih Kini Punya Fasilitas Produksi Baru
- Kinerja Membaik, Waskita Dinilai Jauh dari Potensi Delisting