Putri Candrawathi Menyaksikan Penyerahan Amunisi untuk Eksekusi, Ya Tuhan

Putri Candrawathi Menyaksikan Penyerahan Amunisi untuk Eksekusi, Ya Tuhan
Terdakwa Bharada Richard Eliezer mendengarkan dakwaan yang dibacakan JPU di ruang sidang utama PN Jaksel, Selasa (18/10). Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/JPNN.com

Ferdy Sambo lantas meminta kepada Richard untuk menambahkan amunisi pada magazine senjata api merk Glock 17 Nomor seri MPY851 miliknya.

Semula, amunisi senpi Glock 17 Richard berisi tujuh butir peluru 9 mm, lalu ditambah delapan butir.

Selanjutnya, Bharada Richard memasukkan peluru satu per satu ke dalam magazine senjata api Glock 17 itu guna mengikuti permintaan Ferdy Sambo.

"Saat terdakwa Richard Eliezer mengisi delapan butir peluru 9 mm ke dalam magazine senjata api Glock 17 Nomor seri MPY851 telah mengetahui tujuan pengisian peluru untuk menembak korban Nofriansyah Yosua Hutabarat," ujar JPU.

JPU juga blak-blakan ihwal peran Bharada Richard dalam rencana pembunuhan Brigadir Yosua.

"Peran terdakwa Richard  Eliezer adalah untuk menembak korban Nofriansyah Yosua Hutabarat," ucap JPU.

Anggukkan Kepala Bharada Richard

Bharada Richard mengamini skenario Ferdy Sambo ihwal perampasan nyawa Brigadir Yosua di rumah dinas, Duren Tiga, Jaksel dengan dalih isolasi mandiri bila ada yang bertanya.

"Terdakwa Richard menganggukkan kepala sebagai tanda mengerti dan bentuk persetujuan atas rencana jahat Ferdy Sambo," ujar JPU.

Atas perintah Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer menyiapkan amunisi untuk menghabisi nyawa Brigadir Yosua. Putri Candrawathi menyaksikan langsung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News