Putri Candrawathi Merasa Lebih Baik Mati
Komnas HAM menyerahkan laporan hasil pemantauan dan penyelidikan peristiwa penembakan Brigadir J itu kepada Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Agung Budi Maryoto.
Di tempat sama, Andy Yentriyani menyatakan Komnas Perempuan menemukan petunjuk awal pelecehan seksual yang dialami Putri.
Petunjuk itu diperoleh dari keterangan Putri dan Susi maupun asesmen psikolog.
Yentriyani menjelaskan awalnya Putri enggan melaporkan pelecehan seksual tersebut karena merasa malu dan takut dengan Brigadir J.
“Dalam kasus ini, posisinya istri petinggi kepolisian pada usia menjelang 50 tahun, memiliki anak perempuan, merasa takut pada ancaman, dan menyalahkan diri sendiri sehingga lebih baik mati. Ini disampaikan berkali-kali,” tutur Yentriyani.(mcr4/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Versi Komnas HAM, Putri Candrawathi tak sedang bersama Ferdy Sambo saat itu terjadi.
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi
- Oknum Dokter Tersangka Pelecehan Seksual Ditahan Polisi, DNA di Jarum Suntik Jadi Bukti
- Kasus Vina Cirebon, Komnas HAM Turun Tangan, Singgung Dugaan Penyiksaan oleh Penyidik
- Bejat! Guru Silat di Riau Cabuli 4 Muridnya Saat Latihan
- Pelaku Pelecehan Seksual Ini Diberi Hukuman Cambuk di Depan Umum
- Oknum Dosen di Gorontalo Dilaporkan terkait Penganiayaan dan Pelecehan Seksual
- Soal Dugaan Pelecehan Seksual Ketua KPU, Komnas Serahkan ke DKPP