Putusan Otak

Oleh: Dahlan Iskan

Putusan Otak
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Ia minta anggaran untuk honor staf itu: satu jam USD 500. Sekitar Rp 7,5 juta satu jam.

"Saya sendiri tidak perlu dibayar. Saya masih menerima gaji sebagai hakim," katanya.

Siapa yang harus menanggung biaya itu?

Hakim Dearie memutuskan: pihak Trump. Ini karena Trump-lah yang minta penilai independen.

Reputasi hakim independen ini sangat tinggi. Ia juga hakim pada pengadilan yang khusus menangani perkara campur tangannya intelijen asing.

Yang juga bersejarah: Daerie adalah juga hakim di perkara pengeboman gedung federal di Oklahoma City. Pelakunya: kelompok kanan yang tidak puas dengan pemerintahan federal yang dikuasai Partai Demokrat.

Sebenarnya Raymond Daerie sudah bulat di dalam hatinya: akan memensiunkan diri akhir tahun ini. Rasanya sempat.

Yang tidak ia sangka: ia akan membuat sejarah besar persis di akhir masa pengabdiannya. (*)


Berita Selanjutnya:
Kompor 450

Dahlan Iskan singgung soal Azrul Ananda mengundurkan diri sebagai Presiden Persebaya. Lalu dia berbicara tentang Donald Trump.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News