Qodari: Apa Ya, Senjata Tim Cyber Polri?

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif IndoBarometer M Qodari menyatakan pilkada DKI Jakarta merupakan ujian nasional untuk membuktikan bahwa warga ibu kota ini beradab atau tidak.
"Pilkada DKI merupakan tes nasional kita. Apakah, pilkada ini akan jadi ajang pembuktian warga Jakarta ini beradab atau lawannya?," kata Qodari, di acara Dialektika Demokrasi "Awas! Sanksi Tegas Incar Penggiat Medsos di Pilkada 2017" di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Kamis (29/9).
Salah satu faktor penentu agar pilkada ini jadi ajang pembuktian bahwa warga DKI beradab, lanjutnya, sangat tergantung kepada kinerja Tim Cyber Polri.
Oleh karena itu, Qodari meminta Polri mengungkap saja kekuatan Tim Cyber Polri dan menjelaskan prosedur tetap (protap) yang dimiliki oleh tim cyber.
"Bersama kita di acara ini ada Pak Kombes Rikwanto. Mohon jelaskan juga ke publik protap Tim Cyber Polri ini dalam menjalankan tugasnya. Jangan jawabannya di dunia maya juga karena sulit mengukurnya," pinta Qodari.
Selain itu, akhir-akhir ini sering didengar bahwa Tim Cyber Polri sudah sering melakukan patroli. Begitu ada kata patroli ujar Qodari, publik memahaminya sebagai sebuah aktifitas aparat keamanan yang dilengkapi dengan senjata.
Karena ini patroli cyber, lanjutnya, apakah timnya juga bawa senjata? Ini harus klir terlebih dahulu agar patroli cyber tidak menjadi aktifitas siskamling yang juga bawa senjata.
"Mestinya tidak bawa-bawa senjata, tapi teknologi informasi yang memadai," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Direktur Eksekutif IndoBarometer M Qodari menyatakan pilkada DKI Jakarta merupakan ujian nasional untuk membuktikan bahwa warga ibu kota
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Asido Hutabarat: Kurator Wajib Mengamankan Aset Pailit
- Belum Puas, Prabowo Ingin Biaya Haji RI Lebih Murah Lagi
- Pemerintah Sahkan UU Perampasan Aset, KPK Siap Tindak Tegas Koruptor
- BMKG Prakirakan Sebagian Besar Kota di Indonesia Berpotensi Hujan, Ini Wilayahnya
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Database BKN Ada yang Tak Bisa Jadi PPPK, Bantuan Rp 3 Juta Mengucur, Ini yang Terjadi
- Prof Nuh: Kepemimpinan Khofifah Sukses Mengatasi Kemiskinan