Radio Buku, Semangat Mengarsipkan Buku lewat Suara

Wawancarai Penggemar Buku Resep sampai Peneliti UCLA

Radio Buku, Semangat Mengarsipkan Buku lewat Suara
Muhidin M. Dahlan ketika siaran di Radio Buku. Foto : Indonesia Buku for Jawa Pos
   

Tetapi, jangan berharap radio tersebut menyuguhkan entertainment pop seperti yang terdapat di frekuensi radio pada umumnya. Sebaliknya, radio yang dapat diakses khalayak umum lewat internet dengan mudah tanpa harus diunduh ini berisi tentang arsip yang berkaitan dengan buku.

   

Adalah Muhidin M. Dahlan yang menjadi salah seorang penggagas Radio Buku itu. Pria kelahiran Tolondo, 34 tahun silam itu, ditemui Jawa Pos di sela riuhnya pembukaan pameran seni rupa dokumentasi Re.Claim sekaligus peluncuran buku The Archive Indonesia Art World karya Dr Melani W. Setiawan di gedung Galeri Nasional Jakarta, Minggu (8/4).

   

"Nih, sedang ngrekam buat arsip di radio," ungkap Muhidin sembari memegang recorder dan mendekatkannya dengan sound system besar.

   

Muhidin, yang mengenakan batik lengan pendek dan sepatu kanvas kala itu, serius mendengarkan dan merekam detik per detik berjalannya prosesi peluncuran buku Melani. Di dalam rekamannya juga tersemat beberapa testimoni tokoh tanah air, seperti kritikus seni rupa dan kurator pameran Jim Supangkat, hingga Direktur Museum Rekor Dunia Indonesia Jaya Suprana. Menurut Muhidin, tak semua acara yang terkait dunia buku dia datangi untuk dibikin arsip. "Harus ada bukunya," jelasnya.

Penggila buku di Jogjakarta Senin (23/4) lalu meramaikan peringatan enam tahun Komunitas Indonesia Buku (IBOEKOE). Lewat divisinya, Radio Buku, komunitas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News