Rajapaksa

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Rajapaksa
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa (kanan) dan saudara laki-lakinya, mantan presiden Mahinda Rajapaksa (kiri). Foto: ANTARA/REUTERS/DINUKA LIYANAWATTE/TM

Sebuah video yang beredar menggambarkan beberapa orang yang diduga ajudan presiden dengan tergesa-gesa melarikan diri dari rumah kepresidenan dengan mendorong 3 kopor besar yang diduga berisi harta benda milik presiden. 

Sebuah video lainnya menunjukkan massa menyerang sebuah rumah yang diduga milik anak Gotabaya.

Terlihat beberapa mobil mewah di garasi rumah seperti Lamborghini, Ferrari, Rolls Royce, dan McLaren. 

Ada jilatan api di sekitar rumah yang diduga dibakar oleh massa demonstran. 

Rakyat marah karena Sri Lanka bangkrut terlilit utang yang menggunung, sementara keluarga pejabat menikmati kekayaan yang berlimpah di atas penderitaan rakyat. 

Serangan terhadap rumah anak Gotabaya menunjukkan bahwa rakyat sangat marah terhadap praktik nepotisme akut oleh keluarga Gotabaya.

Di istana kepresidenan, rakyat menerobos masuk setelah satuan pengamanan presiden mundur karena terdesak oleh serangan rakyat yang bergelombang. 

Rakyat kemudian berbondong-bondong masuk rumah dan menduduki sofa serta masuk ke kamar tidur presiden. 

People power menumbangkan rezim yang tidak kompeten mengurus negara. Politik dinasti keluarga Rajapaksa akhirnya ambyar dipaksa mundur oleh kekuatan rakyat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News