Ramai-Ramai Buka Sekolah Penerbangan
Senin, 27 Juni 2011 – 08:04 WIB
"Tak hanya pilot-pilot AirAsia yang bisa mengikuti pelatihan di situ. Dari maskapai lain pun bisa. Selain itu, di situ kami menyediakan simulasi untuk pilot-pilot baru agar bisa menerbangkan pesawat-pesawat yang kami operasikan," tuturnya.
Baca Juga:
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait juga menyebut demikian. Saat ini pihaknya memiliki sekolah untuk menciptakan pilot baru tersebut. Output dari sekolah milik Lion Air tidak akan "dijual", tetapi langsung dipercaya untuk menerbangkan pesawat Lion. "Itu komitmen kami," ucapnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, untuk bisa mengetahui apakah maskapai menggunakan pilot asing sebagai pegawai utama atau tidak, bisa dilihat dari sekolah itu. Kalau tidak memiliki sekolah sendiri, sangat mungkin maskapai tersebut lebih suka memakai jasa asing. "Saya yakin setiap maskapai punya sekolah itu," jelasnya.
Kepala Komunikasi Garuda Indonesia Pujo Broto tidak demikian. Dia menyebut Garuda memang tidak memiliki sekolah yang diatasnamakan perusahaannya. Tetapi, pihaknya sudah bekerja sama dengan sekolah penerbang lain seperti BIFA dan STPI Curug. "Setahun dua kali kami juga punya semacam training kompetensi," katanya. (aga/dim/c7/agm)
JAKARTA - Terbatasnya stok pilot lokal, para maskapai harus memutar otak. Membajak pilot di maskapai lain memang menjadi cara yang paling gampang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Universitas Trilogi Digandeng Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia, Keren
- Puluhan Universitas Top Dunia Ada di ICAN Education Expo 2024, Pengunjung Membeludak
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024