Ramai Skandal Tes PCR, Saiful Minta Pemerintah Tegas, Jangan Lihat Aspek Bisnis Saja
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam menanggapi kejadian di sejumlah penyedia layanan tes pemeriksaan Covid-19 melakukan kesalahan fatal.
Misalnya, seorang perempuan menerima hasil tes PCR yang diduga palsu dari Bumame Farmasi.
Selain Bumame Farmasi, KALGen Innolab di Jakarta Barat juga pernah salah mengirimkan hasil pemeriksaan tes Covid-19 kepada pasiennya.
Oleh karena itu, Saiful mengatakan kesalahan-kesalaham yang dilakukan para penyedia jasa tes Covid-19 itu tidak bisa dianggap sepele.
"Saya kira harus diberikan sanksi yang tegas pada perusahaan yang menjalankan usaha tersebut karena kalau tidak maka akan menambah daftar buruk penanganan Covid-19," kata Saiful kepada JPNN.com, Minggu (6/2).
Saiful berharap Kementerian Kesehatan bisa tegas dan memberikan sanksi kepada perusahaan penyedia jasa tes Covid-19 tersebut.
Hal itu agar kesalahan-kesalahan tersebut tidak terulang kembali.
"Saya kira pemerintah harus tegas kepada penyelenggara dan penyedia jasa tes swab dan PCR ini. Jangan kemudian hanya melihat aspek bisnisnya saja," ujar Saiful.
Direktur PRPHKI Saiful Anam menanggapi kejadian di sejumlah penyedia layanan tes pemeriksaan Covid-19 melakukan kesalahan fatal.
- Pemerintah dan Swasta Harus Pererat Kerja Sama untuk Capai Target SDGs 2030
- Solidaritas Buruh Harapkan Prabowo Bentuk Tim Transisi
- Jokowi-Prabowo Dinilai Mampu Solidkan Koalisi Pemerintahan Baru
- PGRI & Education International Desak Pemerintah Mengalokasikan Anggaran Pendidikan 20 Persen
- Pemerintah Siap Blokir Gim yang Mengandung Kekerasan
- Said Abdullah Minta Pemerintah Mewaspadai Dampak Perang Israel dengan Iran