Ramalan Reza Indragiri soal Gibran Berubah setelah Debat: Membosankan

"Dua orang ini memungkinkan Gibran mendapat akses data sangat luas, yang tidak tertandingi oleh siapa pun. Itu yang, juga sesuai ramalan saya, membuat pernyataan-pernyataan Gibran terkesan sangat data driven," tuturnya.
Namun, selama menyaksikan debat berlangsung, Reza merasa ada sesuatu yang "lewat". Karena itu, dia putar ulang tayangan debat cawapres, tetapi kali ini dia menyimak dengan mata tertutup.
"Saya hanya fokus pada perkataan para cawapres. Di situlah saya temukan hal "lewat" tadi," ujar pria yang lebih dikenal sebagai pakar psikologi forensik itu.
Reza menuturkan, sebagai awam yang tidak belajar ekonomi dan sejenisnya, dia justru tidak bisa memahami substansi banyak bagian yang Gibran katakan.
"Intonasinya yang cenderung datar pun membuat kelancarannya dalam berkata-kata terdengar membosankan," ucap Reza.
Pada sisi lain, katanya, kosakata dan redaksional Cawapres 01 Muhaimin Iskandar lebih bisa dia ikuti.
"Gelembung-gelembung imajinasi di kepala saya bermunculan jauh lebih banyak di kepala saya ketika menyimak Muhaimin. Sayangnya, mungkin karena bukan ekonom, dia kurang agresif," tuturnya.
Dari situ, Reza punya simpulan agak berbeda dengan ramalannya yang disampaikan sehari sebelum debat cawapres.
Ramalan Reza Indragiri sehari sebelum debat cawapres soal Gibran Rakabuming Raka berubah begitu dia memutar ulang rekaman debat. Begini analisisnya.
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Puas dengan Kinerja Wapres Gibran
- Survei Rumah Politik Indonesia Publik Puas dengan Kinerja Prabowo-Gibran
- Purnawirawan TNI Usul Wapres Dicopot, Pengamat: Mungkin Mereka Dengar Suara Rakyat
- Aspirasi Purnawirawan TNI Perlu Disikapi Serius, Kecuali soal Pemakzulan Wapres
- Doli Golkar Nilai Tak Ada Alasan Kuat Buat Copot Gibran bin Jokowi
- Pemakzulan Gibran Pakai Alasan Pilpres, Pengamat: Prabowo Seharusnya Terdampak Juga