Rampok Sekap Pasangan Dokter

Rampok Sekap Pasangan Dokter
Rampok Sekap Pasangan Dokter
Selanjutnya mereka dimasukkan ke dalam kamar di lantai dasar dan diikat seluruh tangannya, sementara kaki dan mulut dilakban. Selesai mengikat keempat korban, perampok membentangkan kain selimut dan ditutupkan ke seluruh kepala korban.

"Awalnya hanya bapak, saya dan anak bungsu yang dibangunkan perampok lalu disekap. Kami semua dipaksa untuk menunduk saja dan diancam akan dibunuh kalau mencoba berteriak. Mereka (perampok) bawa parang yang panjang-panjang. Salah satu pelaku bahkan mengacungkan parangnya tepat dileher suami saya. Untungnya tak satupun anak dan dan suami saya disakiti, hanya diancam saja," ujar Sinta.

Setelah disekap dan dikunci dalam kamar di lantai dasar, perampok mengacak-acak seluruh barang berharga baik di lantai dasar maupun lantai II. Sejumlah perhiasan emas, uang tunai yang jumlahnya puluhan juta rupiah, kartu ATM, laptop, dan kamera, bahkan seluruh ponsel milik kedua anaknya pun dikuras habis. Bahkan sebelum meninggalkan tempat, perampok meminta paksa nomor pin beberapa kartu ATM yang diambilnya ke Adi maupun Sinta.

"Dalam kondisi tangan dan kaki diikat serta kepala ditutup menggunakan selimut, lakban yang menempel di mulut kami dibukanya. Kami dipaksa perampok itu untuk menyebutkan nomor PIN beberapa kartu ATM yang diambilnya. Perampok saat itu bilang kalau kami memberikan nomor pin bohong, sekeluarga kami akan dihabisi. Terpaksalah kami berikan nomor pin yang sebenarnya," terang Sinta.

BATAM - Empat perampok bercadar dab bersenjatakan parang merampok rumah keluarga Adi dan Sinta Trilusita di komplek perumahan Puri Casablanca Blok

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News