Ranking Antipiretik

Oleh: Dahlan Iskan

Ranking Antipiretik
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Pun soal vaksinasi. Di Tiongkok yang sudah mendapat vaksinasi belum sebanyak di Indonesia. Terutama di kalangan orang tua. Baru sekitar 55 persen. Lansia bukan prioritas. Yang sudah vaksinasi dua kali begitu kecil. Bahkan yang sudah booster lebih rendah lagi.

Itu karena prioritas vaksinasi di Tiongkok untuk kalangan muda. Yang lebih produktif. Kaitannya dengan ekonomi. Agar dalam pandemi pun ekonomi bisa bergerak.

Sahabat Disway di sana punya papa-mama berumur 53 tahun. Belum pernah kena Covid. Kini sahabat Disway tersebut sangat khawatir akan keselamatan orang tuanyi, apalagi ketika setiap hari dilihat angka penderita baru sangat besar: sekitar 3.000/hari.

Sebenarnya angka itu kecil sekali. Terutama dibanding negara lain yang pernah mencapai 40.000/hari. Lebih lagi dibandingkan dengan jumlah penduduk Tiongkok yang 1,3 miliar jiwa.

Hanya karena biasanya tidak sampai 10 orang maka angka 3.000/hari itu mengejutkan.

Padahal dari sekitar 3.000 itu yang mati tidak sampai 10 orang. Itu karena yang sedang mewabah di sana sudah varian Omicron. Bukan lagi varian Delta yang kejam itu.

Memang angka 3.000 itu meragukan. Itu kan hanya yang masuk rumah sakit. Yang tidak masuk RS pasti lebih banyak lagi. Apalagi ada seruan: penderita ringan tidak usah masuk RS. Cukup diatasi dengan obat di rumah masing-masing. Kita di Indonesia sudah menjalaninya.

Akibatnya sama: stok obat habis di mana-mana. Terjadi kepanikan. Banyak orang membeli obat berlebihan. Untuk jaga-jaga.

Meski Tiongkok negara komunis bukan berarti tidak ada protes. Protes sering terjadi di sana. Juga sering diperhatikan. Asal tidak soal politik. Atau kekuasaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News