Ratih Sanggarwati, Anggap Pilkada Terburuk

Ratih Sanggarwati, Anggap Pilkada Terburuk
Ratih Sanggarwati, Anggap Pilkada Terburuk
NGAWI - Ratih Sanggarwati harus takluk dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Ngawi. Dari penghitungan cepat oleh DKP (Dukung Kelancaran Penyelenggara) Ngawi kemarin, Ratih berada di urutan ketiga. Urutan pertama ditempati pasangan calon bupati incumbent Budi Sulistyono-Ony Anwar Harsono.

Ratih tak bisa menyembunyikan kekecewaannya atas hasil rekapitulasi sementara tersebut. Dia menengarai adanya kecurangan dalam pemilihan yang diikuti lima pasang calon bupati tersebut. "Bisa jadi yang terjelek di Jatim atau bahkan se-Indonesia," kata Ratih kepada Radar Madiun (Jawa Pos Group) di kediamannya kemarin.

Ratih tidak asal menuding. Dia lantas mencontohkan temuan timnya soal suara rusak atau tidak sah yang mencapai 20 persen lebih. Belum lagi, warga yang tidak menyalurkan hak suara. "Totalnya bisa mencapai 40 persen. Jadi, hanya separo yang memilih. Apa itu namanya tidak karut-marut," ujarnya.

Menurut dia, penyebab amburadulnya pilbup adalah kurangnya sosialisasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ngawi. Ketidakseriusan KPU membuat tingginya calon pemilih yang absen untuk menyalurkan suara. "Tim sukses yang dibentuk masing-masing pasangan sudah maksimal. Menyosialisasikan lewat kampanye sampai pelosok-pelosok desa. Tapi, tanpa ada dorongan pihak penyelenggara pilkada (KPU, Red) tentu tidak akan maksimal," ungkapnya.

NGAWI - Ratih Sanggarwati harus takluk dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Ngawi. Dari penghitungan cepat oleh DKP (Dukung Kelancaran Penyelenggara)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News