Anas Tak Haramkan Aklamasi

Anas Tak Haramkan Aklamasi
Anas Tak Haramkan Aklamasi
JAKARTA -- Salah seorang calon ketua umum (Ketum) Partai Demokrat Andi Mallarangeng melontarkan wacana agar mekanisme pemilihan pada Kongres II Demokrat dilaksanakan dengan aklamasi. Itu mungkin bakal memberikan peluang besar kepada Andi untuk terpilih. Anas Urbaningrum, kandidat Ketum lain, tidak mempermasalakan jika proses aklamasi dipilih sebagai cara pemilihan calon orang nomor satu Demokrat itu. "Keduanya sama-sama halal. Aklamasi itu halal, pemungutan suara pun halal," kata Anas di Jakarta kemarin (14/5).

Menurut dia, cara aklamasi ataupun pemungutan suara hanya persoalan metode. Keduanya sama-sama demokratis. Apalagi, tidak ada perbedaan signifikan antara dua cara pemilihan itu. "Menurut saya, yang utama bukan aklamasi atau pemungutan suara. Itu hanya metode teknis," ujarnya menegaskan.

Namun, itu tidak berarti metode aklamasi bisa serta-merta dilakukan. Anas menyatakan, metode aklamasi bisa dilaksanakan jika hanya ada satu calon yang memenuhi syarat. Jika calon yang bersaing lebih dari satu, logikanya metode aklamasi tidak bisa dilakukan. "Misalnya, yang memenuhi persyaratan hanya Anas, kan otomatis aklamasi. Atau, kalau Pak Marzuki saja atau Pak Andi, ya artinya harus aklamasi," ujarnya memberikan ilustrasi.

Saat ini, lanjut Anas, harus dilihat apakah metode aklamasi cocok dilaksanakan di kongres yang berlangsung pekan depan itu. Baik Anas, Andi, ataupun Marzuki ternyata memiliki salah satu syarat penting, yaitu dukungan. Dengan posisi itu, otomatis cara yang akan digunakan sangat mungkin adalah pemungutan suara. "Kan pada akhirnya para calon mempunyai pendukung masing-masing yang akan mendukung dan memilihnya," ungkapnya.

JAKARTA -- Salah seorang calon ketua umum (Ketum) Partai Demokrat Andi Mallarangeng melontarkan wacana agar mekanisme pemilihan pada Kongres II Demokrat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News