Ratusan Anak di Purwobinangun Rentan Trauma

Ratusan Anak di Purwobinangun Rentan Trauma
Ratusan Anak di Purwobinangun Rentan Trauma
JAKARTA - Ratusan anak yang menjadi korban letusan Gunung Merapi, yang berada di pengungsian Posko Purwobinangun, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, dipandang rentan trauma. Penanganan trauma bagi anak-anak itu harus diantisipasi, karena akan mempengaruhi perkembangan psikologi bagi anak.

Berdasarkan data Rumah Zakat, sebanyak 25 bayi yang tergolong di bawah tiga tahun (Batita) berada di Purwobinangun, yang merupakan posko pengungsian terbesar dari tujuh posko yang dibangun setelah terjadi letusan Merapi. Lalu, ada 166 bayi yang masuk kategori bawah lima tahun (Balita), serta 234 anak-anak.

"Kami pusatkan di Purwobinangun, karena posko ini yang terbesar. Kami bangun Posko Trauma Healing dan menyiapkan mentor bagi anak-anak," kata Media Relations Rumah Zakat, Muhammad Zahron, ketika dihubungi JPNN, Jumat (29/10).

Menurut Zahron, Trauma Healing diperuntukkan bagi anak-anak korban bencana letusan Gunung Merapi, yang dikelompokkan berdasarkan usia dan jenjang pendidikan. Pada prakteknya, kata dia, anak-anak diberikan materi recovery kondisi psikologis. "Kondisi psikologis anak-anak selama di pengungsian harus tetap kita perhatikan, agar tidak terjadi trauma psikologis untuk perkembangan jiwa mereka," ucapnya.

JAKARTA - Ratusan anak yang menjadi korban letusan Gunung Merapi, yang berada di pengungsian Posko Purwobinangun, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, dipandang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News