Ratusan Peluru Ditemukan, Isu Teroris Merebak
Sabtu, 24 November 2012 – 04:02 WIB
LUWUK - Masih belum jelasnya siapa pemilik ratusan peluru yang ditemukan pantai KM 8 belum lama ini, memantik banyak spekulasi di masyarakat. Sebagian dari mereka mengangap peluru itu milik gembong teroris yang masuk ke Luwuk, Sulawesi Tengah. Karenanya, untuk menghindari terjadinya keresahan masyarakat, aparat yang menangani penemuan peluru itu perlu menjelaskan secara terbuka ke publik.
Hal ini diungkapkan oleh Al-Amin Enteding, anggota Komisi Bela Negara (KBN) Kabupaten Banggai Jumat (23/11). Menurutnya, masyarakat perlu mengetahui dengan jelas siapa pemilik ratusan peluru tersebut. "Apakah betulan punya petugas TNI" Tapi kok alasannya tidak masuk akal" Ataukah memang betul jika peluru tersebut punya teroris?" ucap Amin.
Untuk itu, Amin meminta kepada pihak berwenang baik dari pihak TNI ataupun kepolisian untuk segera mengeluarkan pemberitahuan mengenai peluru tersebut. "Harus segera dijelaskan asal dan peruntukkan peluru-peluru tersebut. Agar warga tidak berpolemik sendiri dan menimbulkan ketakutan," tambah Amin.
Sementara itu, Kapolres Banggai AKBP Dadan SH saat dimintai konfirmasinya mengenai penemuan peluru-peluru tersebut hanya mengatakan jika masalah ini masih berada dalam penyelidikan Polres Banggai. Sedangkan untuk keterangan selebihnya, Kapolres masih belum memberikan penjelasan. "Iya kami juga masih selidiki mengenai penemuan peluru-peluru tersebut,"jelasnya singkat. (Jay)
LUWUK - Masih belum jelasnya siapa pemilik ratusan peluru yang ditemukan pantai KM 8 belum lama ini, memantik banyak spekulasi di masyarakat. Sebagian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Begini Kronologi Kecelakaan Ambulans dan Truk Gandeng di Tol Batang-Semarang
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Ani Sofian Melantik 850 PPPK Pemkot Pontianak, Ini Pesannya
- Rahima Istri Mantan Gubernur Jambi Dituntut 4 Tahun 5 Bulan Penjara
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Ditahan Jaksa terkait Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan