Reaktor Fukushima Makan Korban
Jumat, 25 Maret 2011 – 08:32 WIB
LEPASAN ion-ion radioaktif dari reaktor Fukushima Daiichi mulai makan korban. Kemarin (24/3), tiga pekerja di PLTN yang dikelola TEPCO itu dilarikan ke rumah sakit. Ketiganya terlalu lama terpapar radiasi tinggi dari reaktor nomor tiga yang masih terus mengepulkan asap. Dua diantaranya terpaksa menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Tiap tahunnya, para pekerja di reaktor pembangkit listrik tersebut terpapar radiasi sebanyak 100 miliSieverts. Itu menjadi ambang batas terendah yang dianggap aman. Jika angkanya lebih dari itu, paparan radiasi tersebut bisa memicu tumbuhnya sel-sel kanker. Karena itulah, tiga pekerja yang terpapar radiasi lebih dari ambang batas tahunan tersebut harus dilarikan ke rumah sakit.
"Tiga pekerja yang bertugas meletakkan kabel (listrik) di lantai basement gedung turbin, terpapar radiasi sekitar 170 sampai 180 miliSieverts," terang jubir Badan Keamanan Industri dan Nuklir Jepang (NISA), Fumio Matsuda. Dua dari tiga pekerja yang terpapar radiasi itu sempat tercebur ke dalam kolam tempat menampung sisa bahan bakar nuklir.
Sayangnya, pakaian pelindung yang mereka kenakan tidak mampu benar-benar melindungi tubuh keduanya dari air. Lewat sela-sela pakaian, air kolam masuk ke dalam dan membasahi kaki mereka. "Air yang terkontaminasi zat radioaktif itu meresap ke dalam pakaian mereka dan membuat kaki keduanya cukup lama terpapar radiasi tinggi," lanjut Matsuda.
Baca Juga:
LEPASAN ion-ion radioaktif dari reaktor Fukushima Daiichi mulai makan korban. Kemarin (24/3), tiga pekerja di PLTN yang dikelola TEPCO itu dilarikan
BERITA TERKAIT
- Spanyol dan Negara-Negara Eropa Ini Pertimbangkan Mengakui Negara Palestina
- Korsel Bentuk Kementerian Khusus untuk Atasi Angka Kelahiran Rendah
- Angkatan Laut Malaysia Selidiki Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan 10 Personel
- Israel Buka Perbatasan untuk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
- 70 Tahun Kerja Sama Ukraina-UNESCO, Kesedihan & Keberanian Melindungi Budaya
- Israel Serbu Rafah, Amerika Tunda Penjualan Senjata