Realisasi Kapet Masih Memble

Realisasi Kapet Masih Memble
Realisasi Kapet Masih Memble
JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, sepanjang 2005-2010, realisasi investasi sebanyak 14 Kawasan Pembangunan Ekonomi Terpadu (Kapet) baru mencapai Rp 27,5 triliun atau sekitar 3.14 persen dari keseluruhan investasi nasional. Kapet ditetapkan dengan Keppres 1996 dan diubah menjadi Keppres 2005.

Kepala BKPM Gita Wirjawan mengatakan, baru 3 wilayah Kapet yang menyumbangkan investasi di kisaran minimal Rp 3 triiun yakni Kalimantan Timur Rp 11 triliun, Batu Licin Kalimantan Selatan Rp 3 triluun, dan Manado Rp 3,4 triliun. “ Sedangkan 11 Kapet lain belum bisa mendatangkan investasi sebesar itu,” katanya di Jakarta. Gita mengaku pihaknya telah memberikan beberapa kemudahan untuk memfasilitasi pengembangan Kapet. Tapi saying upaya itu masih belum menarik minat para investor untuk menanamkan investasinya pada kawasan terkait.

Kemudahan itu diantaranya, pengurangan pajak penghasilan netto 30 persen selama 6 tahun dan 5 persen per tahun, pilihan untuk amortisasi yang dipercepat, kompensasi kerugian fiskal paling lama 10 tahun, serta pengenaan pajak dividen 10 persen atau lebih rendah.

“Meskipun sudah disediakan, tapi belum mendorong minat investor masuk ke Kapet. BKPM juga sudah memberikan PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Saat ini beberapa Pemda sudah membentuk PTSP. Menurut kami, untuk memudahkan pelayanan, Pemda perlu menerapkan PTSP di wilayah Kapet,” jelasnya. Selain itu, BKPM dalam kegiatan promosi memberikan peluang kepada kepala daerah untuk menjadi kepala BP Kapet.

JAKARTA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, sepanjang 2005-2010, realisasi investasi sebanyak 14 Kawasan Pembangunan Ekonomi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News