Redenominasi Pengaruhi Inflasi

Redenominasi Pengaruhi Inflasi
Redenominasi Pengaruhi Inflasi
JAKARTA- Deputi bidang neraca dan analisis statistik BPS, Slamet Utomo menyebutkan jika kebijakan redenominasi yang diwacanakan Pjs Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution terwujud, pemerintah tetap harus waspada agar tidak menumbulkan inflasi yang tajam akibat tidak tersedianya pecahan mata uang sen.

"Memang secara umum redenominasi tidak masalah. Cuma mengurangi angka dibelakangnya. Misalnya dari 1 juta menjadi Rp1.000. Secara konsepsi memang sederhana. Tapi yang jadi masalahkan bila inflasi terganggu, bila alat bayarnya berubah dan tidak tersedia. Bila terjadi Inflasi, itulah yang harus kita waspadai," ujar Deputi bidang neraca dan analisis statistik BPS, Slamet Utomo, Kamis (5/8) di Jakarta.

Slamet mengatakan, redenominasi sebenarnya akan berdampak positif, karena akan membuat Rupiah menjadi gagah dipertukaran mata uang internasional. Karena selama ini, dicontohkannya USD1 di AS sama besar dengan Rp10 ribu di Indonesia. "Nah, nanti kalau USD1 sama dengan 9 perak atau berapalah, itukan lebih mantap," katanya.

Dikatakan Slamet, bahwa setiap kebijakan apalagi sekelas redenominasi jelas akan berdampak langsung terhadap ekonomi.

JAKARTA- Deputi bidang neraca dan analisis statistik BPS, Slamet Utomo menyebutkan jika kebijakan redenominasi yang diwacanakan Pjs Gubernur Bank

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News