Reformasi Jadi Kendaraan Kaum Pragmatis
Jumat, 17 Mei 2013 – 23:56 WIB

Reformasi Jadi Kendaraan Kaum Pragmatis
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ubedillah mengatakan 15 tahun reformasi berjalan menghasilkan dinasti politik, korupsi sistematis serta biaya politik tinggi. Sedangkan angka kemiskinan 12,50 persen yang ditinggalkan oleh rezim Orde Baru masih belum beranjak.
"Lima belas tahun reformasi lahir oligarki, dinasti politik, korupsi sistematis dan biaya politik yang sangat mahal serta semua serba transaksional. Warisan masyarakat miskin yang ditinggalkan Orba 12,5 persen tidak beranjak," kata Ubedillah, di gedung DPD, Senayan Jakarta, Jumat, (17/5).
Selain itu lanjutnya, parpol sangat berkuasa dan wewenangnya sangat besar. Mulai dari pemilihan bupati, walikota, gubernur, Dubes, bahkan Presiden, semua menjadi wewenang partai politik.
"Karena multikewenangan partai politik itu terbukti tidak bermanfaat, maka perlu evaluasi menyeluruh terhadap kinerja partai. Bukan dimaksudkan untuk kembali ke Orde Baru," ujar Ubedillah.
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ubedillah mengatakan 15 tahun reformasi berjalan menghasilkan dinasti politik, korupsi
BERITA TERKAIT
- Restu Widiyantoro Diharapkan Memperkuat PT Timah dengan Profesionalisme
- LPPOM Fasilitasi Lebih dari 100 Penggilingan Daging Halal di 19 Provinsi
- KPK Periksa WN Korsel di Seoul Terkait Kasus Suap PLTU Cirebon
- Waka MPR Lestari Moerdijat Ungkap Perlunya Identifikasi Masalah Perempuan dengan Tepat
- Bongkar Penyelundupan Benih Lobster, Bea Cukai Batam Cegah Negara Rugi Rp 48 Miliar
- ERIA Tegaskan Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Perdamaian Berkelanjutan