Reformasi Polri Jalan di Tempat
Senin, 18 Januari 2010 – 17:09 WIB
JAKARTA - Reformasi Polri dinilai masih berjalan di tempat. Pasalnya, demikian banyak persoalan yang harusnya bisa ditangani dengan baik, justru berjalan tidak sesuai harapan masyarakat. Sarifuddin mencontohkan kasus Bibit-Chandra sebagai kasus yang masih lekat di ingatan. Begitu banyak rekayasa, sehingga menurutnya, Hanura pun berani menjaminkan diri. Oleh karena itu, ia pun menyarankan agar Polri terus memperbaiki kinerjanya, sehingga citra mereka di mata publik juga bisa makin baik.
Penilaian tersebut disampaikan anggota Komisi III DPR RI, Sarifuddin Sudding, saat berbicara dalam diskusi bertajuk "Reformasi Polri: Upaya Penguatan Penegakan Hukum", yang diselenggarakan PB HMI di kantornya, Jl Diponegoro, Jakarta, Senin (18/1).
Menurut politisi Partai Hanura ini, sejauh ini Polri dalam bekerja dan menjalankan tugas-tugasnya masih menggunakan kultur lama. Bahkan budaya lama itu disebut Sarifuddin masih melekat kental di tubuh Polri. "Buktinya, gaya-gaya represif, arogansi, eksklusif, merasa paling benar sehingga tidak mau menerima masukan, itu masih terjadi," sebut Sekretaris Fraksi Partai Hanura DPR RI ini.
Baca Juga:
JAKARTA - Reformasi Polri dinilai masih berjalan di tempat. Pasalnya, demikian banyak persoalan yang harusnya bisa ditangani dengan baik, justru
BERITA TERKAIT
- Anak Buah Diminta Patungan Rp 1 Miliar untuk Biaya Umrah SYL, Begini Ceritanya
- Pendaftaran PPPK 2024: 2 Poin Penting dari Dirjen GTK, Honorer Tunggu Permen
- Kabar Gembira soal Gaji PPPK pada 2025, yang Bilang Pejabat Penting, Semoga Berkah
- 5 Berita Terpopuler: Info Terbaru soal Kontrak Kerja PPPK, Honorer Perlu Tahu, jadi Ada Solusi Bagi yang Gagal
- Bea Cukai-Polri Menggagalkan Penyelundupan 20 Ribu Lebih Ekstasi, Ringkus 6 Tersangka
- BAZNAS dan MAAB Malaysia Mengkaji Kerja Sama Optimasi DSKL