Reformasi Tata Kelola Kompetisi

Reformasi Tata Kelola Kompetisi
Direktur Kompetisi dan Regulasi ISC (kedua kiri), Ratu Tisha Destria. FOTO: Muhammad Amjad/JPNN.com

Tapi saya lihat ada Tigor Shalom dan beberapa orang PT Liga Indonesia dalam workshop?

Ya, kalau itu orang yang mengoperasikan, kita punya vendor. Boleh dong vendor, beda dong. Tidak sama dengan melibatkan orang-orangnya PT Liga langsung. Hanya pak Joko, beliau cuma menjaga kelangsungan semuanya (PT LI) karena itu diamanahkan ke beliau.

Oke, kalau PT GTS di ISC ini apa hal baru yang dimunculkan?

Kami ada program strategis. Pertama, masalah integritas, sekarang masuk dalam regulasi. Sanksi untuk match fixing juga keras, metodenya, bagaimana mengukurnya, kita sedang bicara dengan salah satu vendor.

Kedua tentang proteksi pemain, kita sudah ngobrol tentang asuransi kepada pemain dan klub, yang mewajibkan asuransi atau apapun, metodenya kita serahkan ke klub. Tolong Proteksi pemain, apa pun caranya. Nanti dia sakit kakinya, silakan mau ada di perawatan yang kelas 1, kelas 2 silakan. Mau pakai asuransi seperti apa, yang penting diproteksi pemain itu.

Apa ada proteksi lainnya?

Ya, ketiga Proteksi pemain masalah gaji, yang berakibat ke pengurangan poin. Satu pemain satu poin, Kalau misalnya 5 pemain dalam periode 2 bulan, otomatis hak komersial dan hak keikutsertaan dicabut. Jadi satu pemain satu poin, dua pemain, ya tiga poin. Itu ada di regulasi, tapi kami tidak mungkin share regulasi tertulisnya ke media.

Keempat, ada sistem audit berkala yang itu dimasukkan dalam regulasi. Klub harus tunduk pada apa pun yang kita lakukan untuk audit finansial mereka.

PT Gelora Trisula Semesta (GTS) menegaskan bahwa mereka adalah operator independen, yang menyelenggarakan Indonesia Soccer Championship (ISC) A,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News