Rekan Dibui, TPM Kembali Laporkan Hakim

Rekan Dibui, TPM Kembali Laporkan Hakim
Rekan Dibui, TPM Kembali Laporkan Hakim
JAKARTA - Tim Pembela Muslim tidak terima salah satu rekannya, Made Rahman Marabessy dibui hanya gara-gara membuat gaduh dalam sidang terorisme dengan terdakwa Abu Bakar Ba"asyir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Rencannya, TPM akan melaporkan hakim yang memutus perkara itu ke Mahkamah Agung (MA) dan Komisi Yudisial (KY).

"Apa yang dilakukan rekan saya itu tidak bisa dikatagorikan sebagai tindakan membuat gaduh karena dia sedang menjalankan profesinya sebagai advokat," kata salah satu anggota TPM, Munarman, Sabtu (26/3).

Menurut dia, tindakan Made itu merupakan langkah untuk membela kliennya dan sudah diatur dalam undang-undang."Seperti yang diketahui, pada persidangan terorisme dengan terdakwa Ba"asyir pada Senin (14/3) lalu berlansung panas. Karena dianggap membuat gaduh lantaran memperdebatkan keterangan saksi yang menggunakan fasilitas teleconference, ketua majelis hakim Herri Swantoro mengusir Made yang merupakan salah satu anggota pengacara Ba"asyir.

Tak berhenti sampai di situ. Pada Jumat (25/3) PN Jakarta Selatan menggelar sidang tindak pidana ringan (tipring) terkait pengusiran tersebut dengan terdakwa Made. Bahkan Singit Eilier, hakim tunggal yang memimpin sidang tersebut memvonis Made bersalah dan mengganjarnya dengan hukuman hukuman penjara tujuh hari kurungan.

JAKARTA - Tim Pembela Muslim tidak terima salah satu rekannya, Made Rahman Marabessy dibui hanya gara-gara membuat gaduh dalam sidang terorisme dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News