Rekonstruksi Pembakaran 7 Gedung SD, Tersangka Malah Tertawa

Rekonstruksi Pembakaran 7 Gedung SD, Tersangka Malah Tertawa
Rekontruksi pembakaran tujuh gedung SD digelar Rabu (1/11). Foto: Agus Pramono/Kalteng Pos

“Mungkin karena kesalahan penyampaian dari Suriansyah saat memberikan keterangan saja. Tetapi yang benar adalah Indra Gunawan,” ungkapnya.

Sementara Eka Sriosa selaku guru kelas SDN I Palangka saat menyaksikan rekonstruksi kemarin mengaku sedikit legah setelah melihat para tersangka menjalankan rekonstruksi kasus pembakaran gedung sekolah tersebut.

“Tetapi kita berharap agar para pelaku bisa dihukum setimpal dengan perbuatannya masing-masing, karena anak-anak yang paling dirugikan dalam hal ini,” ungkapnya.

Eka Sriosa merasa sedih melihat anak-anak SD harus pindah dan belajar di tempat lain. Walaupun dengan tempat yang seadanya, namun proses belajar mengajarnya tetap berjalan lancar.

Pada rekonstruksi kali ini, ada 9 dari 11 tersangka yang didatangkan dari tempat penahanannya di Jakarta.

Sembilan tersangka itu adalah Suriansyah, Sayuti, si kembar Duya dan Dadu, Deni, Adit, Nora, Indra Gunawan serta Emil. Sedangkan dua tersangka lainnya yang tidak dihadirkan di Palangka Raya, yaitu Yansen dan Ogut.

Sastiono selaku penasihat hukum YB mengatakan, kliennya tidak dihadirkan dalam rekonstruksi karena hingga saat ini YB tidak mengakui tuduhan yang diarahkan kepada dirinya. "Apabila YB dihadirkan, maka hasilnya pasti tidak sesuai dengan keinginan penyidik," ungkapnya.

Selain itu, tambah Sastiono, apabila YB dihadirkan seharusnya rekonstruksi dilakukan di tempat pemakaman Indra Aser. "Bukan di KONI maupun di tempat lain. Apalagi memberikan uang kepada Agit, itu mengada-ada," tegasnya.

Saat melakoni sejumlah adegan, para tersangka pembakaran tujuh gedung SD terlihat ada yang tersenyum, bahkan sampai tertawa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News