Rekrutmen 1 Juta Guru Honorer Jadi ASN Gagal, PPPK Bersengkarut, Jokowi Perlu Turun Tangan

jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan menuntaskan persoalan seleksi guru PPPK.
Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim mengatakan seleksi guru PPPK yang semula diharapkan menjadi solusi atas minimnya kesejahteraan guru, ternyata makin terlihat karut-marut.
"Dalam peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2022, nasib para guru khususnya guru honorer belum ada perubahan menuju perbaikan," kata Satriwan Salim, di Jakarta, Jumat (25/11).
Dia menyebut janji yang pernah diungkapkan Mendikbudristek Nadiem Makarim dan mendiang MenPAN-RB Tjahjo Kumolo untuk pengangkatan 1 juta guru honorer menjadi ASN PPPK ternyata angan belaka.
Tercatat pada 2021 hanya 293 ribu yang dapat formasi PPPK, padahal bangsa ini membutuhkan 1 juta guru.
"Peringatan Hari Guru Nasional harus dijadikan momentum yang tepat bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengevaluasi semua kebijakannya mengenai guru," tuturnya.
Dalam pandangan P2G, kesejahteraan guru khususnya honorer saat ini masih jauh panggang dari api, padahal negara berutang besar kepada guru honorer, yang berjumlah lebih dari 1 juta orang.
"Mereka masih digaji jauh di bawah UMP/UMK daerah. Rata-rata Rp 500 ribu hingga satu juta per bulan," tegasnya.
Presiden Jokowi diminta turun tangan menuntaskan seleksi PPPK yang bersengkarut setelah janji rekrutmen 1 guru honorer jadi ASN gagal total.
- Cak Imin & Jokowi Bertemu, Bakal Ada Kejutan di Pilpres 2024? Tunggu Saja
- Seorang Guru di Kampar Tewas Gantung Diri di Pohon Jambu
- Dirjen Nunuk Sebut P1 Mendominasi Penempatan PPPK 2022, Ini Faktanya
- 5 Berita Terpopuler: Ratusan Guru Diangkat PPPK 2023, Seperti Ada Bisik-Bisik, Waspada
- PYCH Cafe Jual Makanan dan Kopi Asli Papua
- Pemerintah Buka Impor Daging untuk Stabilkan Harga Jelang Idulfitri