Remaja Produktif di Perbatasan Pilih Kerja di Malaysia

Remaja Produktif di Perbatasan Pilih Kerja di Malaysia
Remaja Produktif di Perbatasan Pilih Kerja di Malaysia
SAMARINDA - Realita miris kehidupan warga di perbatasan Kaltim. Dari pantauan di lapangan yang dilakukan Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan, Pedalaman, dan Daerah Tertinggal  (BPKP2DT) Kaltim belakangan ini, diketahui hampir tak ada remaja usia produktif di daerah perbatasan yang meliputi Malinau, Nunukan, dan Kutai Barat atau disingkat Manukubar.

Kepala BPKP2DT Kaltim Adri Patton mengatakan, sebagian besar para remaja usia pekerja itu memilih menyeberang ke negara tetangga, bekerja mencari penghasilan untuk menghidupi keluarga. "Di daerah perbatasan kita hanya menemui orang tua dan anak-anak," katanya.

Fakta ini, jelas dia, tentu menambah keprihatinan terhadap kondisi warga di kawasan perbatasan. Saat ini saja, jelas dia, sebanyak 15 kecamatan di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia masih tersisolasi. Kecamatan itu membawahi 526 desa di Manukubar.

"Saya sudah datang ke desa-desa itu. Sebanyak 15 kecamatan ini terisolasi dan tertinggal karena hanya dapat dijangkau dengan pesawat udara," katanya.

SAMARINDA - Realita miris kehidupan warga di perbatasan Kaltim. Dari pantauan di lapangan yang dilakukan Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan, Pedalaman,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News