Rencana Virgin Australia Prioritaskan Veteran Dicap Pencitraan

Rencana Virgin Australia Prioritaskan Veteran Dicap Pencitraan
Rencana Virgin Australia Prioritaskan Veteran Dicap Pencitraan

Sentimen itu didukung oleh beberapa veteran. Catherine McGregor, mantan perwira militer transgender tertinggi di Australia, menepis langkah Virgin sebagai "meniru Amerika".

"Saya tidak akan bermimpi naik pesawat terbang sebelum penumpang lain sebagai veteran," unggahnya di Twitter.

"Saya tidak bisa membayangkan terlalu banyak orang yang saya perjuangkan dengan melakukan hal ini. Habiskan lebih banyak untuk pencegahan bunuh diri dan dukungan kesehatan."

Peneliti tamu di Institut Lowy dan mantan perwira Angkatan Darat Australia, Rodger Shanahan, sebelumnya mengatakan ia khawatir Australia berada dalam bahaya "mengelu-elukan veteran".

"Bagaimana dengan polisi dan layanan darurat yang harus mengatasi kecelakaan mobil, atau mengeluarkan korban dari sungai? Atau paramedis yang menyaksikan banyak overdosis, upaya bunuh diri dan peristiwa traumatik terkait? Atau staf di ruang gawat darurat di rumah sakit yang harus membuat keputusan menyelamatkan jiwa setiap hari?" tulisnya dalam sebuah opini untuk ABC minggu lalu.

"Tambahkan lagi pekerja untuk lansia dan pekerja disabilitas, atau guru kebutuhan khusus yang harus bekerja tanpa lelah setiap hari, dan gagasan masyarakat berterima kasih kepada militer atau mantan militer atas jasa mereka membuat saya sangat gelisah."

Pensiunan Mayor Jenderal dan Senator Partai Liberal Australia, Jim Molan, menggambarkan reaksi terhadap langkah Virgin sebagai "ketidaksukaan".

"Kita lihat di lapangan, lakukan pembicaraan dengan para veteran, lihat apa yang dipikirkan para veteran, dan kemudian kita mungkin mengambil manfaatnya, atau berterima kasih kepada Virgin dan berkata 'tidak, belum pantas sekarang ini'," katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News