Respons Hasto ke Andi Arief soal Perusakan Baliho SBY

Respons Hasto ke Andi Arief soal Perusakan Baliho SBY
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menepis tuduhan yang menyebut kader-kader partainya berada di balik perusakan baliho dan poster bergambar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pekanbaru, Riau.

Hasto menyampaikan hal itu untuk membantah pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD) Andi Arief yang menuding kader PDIP mengotaki perusakan alat peraga kampanye bergambar Presiden Keenam RI itu di Pekanbaru.

Menurut Hasto, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP telah menugaskan salah satu ketuanya, Rokhmin Dahuri turun langsung ke Pekanbaru. Saat ini, Rokhmin juga merangkap posisi pelaksana tugas (Plt) ketua DPD PDIP Riau.

"Sama sekali tidak benar (PDIP di balik perusakan poster bergambar SBY, red). Bahkan Pak Rokhmin Dahuri yang bertugas sebagai Plt ketua DPD langsung ke sana," ucap Hasto di sela Safari Politik Kebangsaan III di Asahan, Sumatera Utara, Minggu (16/12).

Hasto menambahkan, tuduhan Andi telah membuat kader PDIP di tingkat bawah tersinggung. Menurutnya, banyak kader-kader PDIP di tingkat ranting atau desa yang menyampaikan protes.

"Ranting di Pekanbaru betul-betul tersinggung oleh pernyataan saudara Andi Arief. Maka Ketua Ranting protes keras. Kenapa Andi Arief tanpa melalukan kajian bersama, tiba-tiba melontarkan tuduhan," jelas Hasto.

Politikus asal Yogyakarta itu menduga ada upaya untuk menggerus elektabilitas PDIP yang hingga saat ini paling tinggi. “Kemudian mereka menyusup, mengadu domba," katanya.

Karena itu Hasto meminta PD menempuh jalur hukum ketimbang hanya berkeluh kesah. "Yang namanya pemimpin, tidak perlu sedikit-sedikit menangis," pungkasnya.(tan/jpnn)


Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menepis tuduhan yang menyebut kader-kader partainya berada di balik perusakan baliho dan poster bergambar SBY.


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News