Respons MUI soal Mbah Moen Salah Ucap saat Berdoa Bareng Pak Jokowi

Respons MUI soal Mbah Moen Salah Ucap saat Berdoa Bareng Pak Jokowi
ISYARAT: Presiden Joko Widodo (tengah) bersama KH Maimoen Zubair dalam acara 'Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju' di Rembang, Jawa Tengah, Jumat (1/2). Foto:Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi mengajak semua pihak menghentikan polemik tentang KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen salah ucap ketika berdoa bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Zainut, kesalahan ucap tersebut sangat manusiawi dan tidak mengurangi maksud yang terkandung dalam doa Mbah Moen.

"Hanya Allah yang mahatahu hati setiap hamba-Nya yang berdoa dan menjawab sesuai dengan maksud permohonannya," ujar Zainut melalui pernyataan tertulisnya, Senin (4/2). Baca juga: Bikin Puisi 'Doa yang Ditukar', Fadli Zon Gunakan Diksi Penguasa Tengik

Selain itu Zainut juga meminta seluruh masyarakat mengembangkan sikap berbaik sangka atau husnuzan dan pemahaman yang baik (husnu at-tafahum) terhadap hal-hal yang berhubungan dengan masalah ritual keagamaan seperti doa. Harapannya, hal itu demi menghindari kesalahpahaman, polemik, dan politisasi agama yang menjurus SARA.

Zainut juga mengingatkan semua pihak tidak menjadikan ritual keagamaan termasuk doa sebagai bahan olok-olok dan ejekan untuk kepentingan politik praktis. Sebab, perbuatan itu jauh dari akhlak Islam dan tidak mencerminkan sebagai manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan, kesantunan dan keadaban dalam beragama.

Baca juga: Penjelasan Romi PPP soal Doa Mbah Moen untuk Jokowi

"Doa dalam ajaran agama menempati tempat yang sangat khusus dan memiliki nilai ritual keagamaan yang sangat tinggi, karena doa mengandung nilai-nilai transendental yang langsung berhubungan dengan Sang Khalik, Tuhan Yang Maha Esa," tuturnya.(esy/jpnn)


Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa'adi mengajak semua pihak menghentikan polemik tentang Mbah Moen salah ucap ketika berdoa bersama Presiden Jokowi.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News