Respons Sekjen PBNU soal Langkah Bareskrim Polri Tangkap Gus Nur

Respons Sekjen PBNU soal Langkah Bareskrim Polri Tangkap Gus Nur
Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj didampingi sekretaris jenderalnya, Helmy Faishal Zaini. Foto: arsip JPNN.COM/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini mengapresiasi Polri yang telah menangkap Sugi Nur Rahardja.

Menurut Helmy, penceramah yang yang kondang dengan panggilan Gus Nur itu sudah sejak lama melontarkan ujaran kebencian terhadap NU.

"Pada tahun 2019, keluarga besar NU telah melaporkan Sugi Nur atas penghinaan kepada NU, di tahun 2020 ia kembali mengulanginya," ujar Helmy, Sabtu (24/10).

Menteri pembangunan daerah tertinggal pada Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II itu menambahkan, semestinya seorang penceramah bisa berbicara santun. Namun, Gus Nur dalam pandangan Helmy justru berceramah dengan mengumbar caci maki, kebencian bahkan fitnah.

"Sebagai seorang penceramah, sudah menjadi keharusan untuk menyampaikan pesan-pesan dengan santun, bukan dengan bahasa caci maki, bahkan fitnah dan menebar kebencian," lanjutnya.

Walakin, PBNU menyerahkan sepenuhnya proses hukum terhadap Gus Nur kepada Polri. Oleh karena itu PBNU menghormati proses hukum yang berjalan.

Selain itu, Helmy juga meminta nahdiyin tidak terprovokasi. PBNU meminta nahdiyin tidak melakukan hal-hal yang berada di luar koridor hukum.

Sebelumnya Bareskrim Polri menangkap Gus Nur di Malang pada Sabtu (24/10) dini hari. Penangkapan itu merupakan tindak lanjut atas laporan Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon Kiai Aziz Hakim ke Bareskrim Polri pada Rabu lalu (21/10).

Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini menyebut Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur sudah sejak lama melontarkan hinaan dan fitnah kepada NU.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News