Reuni Para Korban Laba-Laba di Into the Spider-Verse

Reuni Para Korban Laba-Laba di Into the Spider-Verse
Spider-Man: Into the Spider-Verse. Foto: Sony

Jalinan kisahnya rapi sehingga penonton tidak kebingungan meski filmnya punya banyak tokoh. Amat memudahkan buat yang tidak mengikuti komik Spider-Man. Visualnya pun dibikin ala komik. Lengkap dengan balon kata mencolok jika si lakon terkena hantaman atau diserang musuh.

Soundtrack-nya pun sangat memanjakan penggemar hiphop dan rap. Soalnya, Sony menggandeng Post Malone, Nicki Minaj, Lil Wayne, sampai Vince Staples. Dengarkan saja Sunflower yang dibawakan Post Malone dan Swae Lee, dijamin Anda bakal masukin lagu itu ke daftar playlist.

Para kritikus pun memberikan nilai apik buat proyek yang digagas mulai empat tahun lalu tersebut. Dari 265 ulasan di Rotten Tomatoes, cuma delapan yang memberikan nilai merah.

''Film ini ramai, namun semangatnya tetap terasa. Ini adalah standar film Spider-Man terbaik,'' puji Joe Morgenstern, kritikus untuk Wall Street Journal.

Peter Travers, kontributor Rolling Stone, menyatakan, Spider-Man: Into the Spider-Verse merupakan penyegaran di antara banyaknya film superhero.

''Film ini menawarkan kisah yang fierce dan revolusioner,'' ulasnya. Kritikus New York Times A.O. Scott menyatakan, film tersebut punya unsur fun yang sering ditinggalkan di proyek adaptasi komik. (fam/c17/jan)


Penggemar film superhero maupun bukan tentu paham dengan Spider-Man versi Peter Parker. Namun, dia bukan satu-satunya manusia laba-laba di dunia fantasi


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News