Revolusi Fahri
Oleh Dahlan Iskan
Sudah lama saya menyimpulkan: Fahri Hamzah ini seorang ideolog. Bukan sekadar orang pergerakan. Bukan hanya sebatas aktivis.
Ia memang aktivis. Sejak mahasiswa.
Ia orang pergerakan. Bisa dilihat gerakannya selama menjadi aktivis di Partai Keadilan --lalu Partai Keadilan Sejahtera.
Ia seorang ideolog: untuk apa dulu ikut di PKS. Apa yang harus diperjuangkan lewat PKS. Dan PKS itu harus bagaimana.
Akhirnya Fahri keluar PKS. Atau dikeluarkan. Ia melihat PKS tidak lagi seperti yang ia inginkan.
Sebenarnya sudah lama Fahri gelisah terhadap PKS. Sudah sejak 10 tahun lalu.
Lebih nyata lagi sejak Anis Matta tersingkir. Anis tidak lagi dipilih --oleh veto dewan suro-- untuk menjabat ketua umum partai.
Padahal, kata Fahri, Anis sangat berprestasi. Bisa membawa PKS menjadi partai terbesar ke-4. Menjadi partai Islam terbesar di Indonesia. Di Pemilu 2009.
Saya selalu cocok berdiskusi dengan Fahri. Kecuali soal KPK. Orang ini sangat intelek. Bacaan bukunya sangat dalam.
- Habib Aboe Tegaskan PKS dan PKB Siap Bekerja Sama di Pilkada Serentak 2024
- Soal Putusan MK, HNW Singgung Perbaikan untuk Pemilu ke Depan
- PKS Bakal Sambangi Markas PKB Malam Ini, Bahas Pertemuan Cak Imin-Prabowo?
- Debat Perpuluhan
- Bagaimana Sikap PKS dan NasDem di Pemerintahan Prabowo-Gibran? Begini Kata Surya Paloh
- Habib Aboe Tegaskan Kunjungan PKS ke Nasdem dan PKB Bukan untuk Perpisahan