Revolusi Mental Jokowi Tak Berjalan, Revolusi Akhlak Habib Rizieq Jadi Kebutuhan

Revolusi Mental Jokowi Tak Berjalan, Revolusi Akhlak Habib Rizieq Jadi Kebutuhan
Habib Rizieq Shihab disambut lautan manusia di Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa (10/11). Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab sudah tiba di Indonesia dari Arab Saudi. Salah satu agenda yang dibawah Habib Rizieq Shihab pulang ke tanah air adalah revolusi akhlak. 

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin mengatakan, Habib Rizieq Shihab sepertinya akan tetap kritis kepada pemerintah. 

Menurut dia, Habib Rizieq Shihab akan mengingatkan pemerintah bila salah arah dan jalan. 

"Relasi HRS (Habib Rizieq Shihab) dengan pemerintah kita lihat ke depan. Sepertinya HRS akan tetap kritis kepada pemerintah, akan tetap mengingatkan pemerintah jika pemerintah salah arah dan salah jalan," kata Ujang menjawab JPNN.com, Selasa (10/11).

Menurut Ujang, agenda revolusi akhlak yang dibawa Habib Rizieq Shihab, akan menjadikan imam besar FPI itu sebagai kekuatan oposisi nonparlemen. 

Ujang menegaskan bahwa revolusi akhlak memang sudah sangat diperlukan. Sebab, ujar Ujang, sudah banyak akhlak yang rusak dan perlu diperbaiki. 

"Revolusi akhlak sebagai antitesa dari revolusi mental Jokowi yang tak jalan," ungkap Ujang.

"Kita ini hidup di zaman yang sudah tercemar. Jadi dibutuhkan revolusi akhlak tersebut," lanjut Ujang. 

Revolusi akhlak yang dibawa Habib Rizieq Shihab merupakan antitesa revolusi mental yang digagas Jokowi. Benarkah demikian?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News