Rezim Assad Diduga Gunakan Gas Sarin, Begini Reaksi AS
jpnn.com, WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat tak mau buru-buru bertindak menyikapi informasi mengenai penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Syria. Washington akan mencari bukti terlebih dahulu atas klaim yang dilontarkan musuh-musuh Presiden Bashar al Assad tersebut.
Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan, pihaknya prihatin jika gas sarin memang digunakan di Syria. Namun, sejauh ini AS belum bisa mengonfirmasi info tersebut.
"Saya tidak memiliki bukti, tapi kelompok lain di lapangan telah mengatakan bahwa sarin telah digunakan, jadi kami mencari bukti," sambungnya seperti dimuat Press TV, Jumat (2/2).
Pada April tahun lalu, AS membombardir pangkalan udara Syiria dengan rudal Tomahawk sebagai balasan atas penggunaan sarin terhadap warga sipil di Provinsi Idlib.
Mattis pun memastikan AS akan kembali bertindak tegas jika tudingan soal penggunaan sarin kali ini juga terbukti.
"Sejarah mencatat dan Anda semua telah melihat bagaimana kami bereaksi terhadap hal itu," tambah Mattis.
Mattis membuat pernyataan tersebut setelah pejabat senior AS mengklaim bahwa Presiden Donald Trump akan melancarkan tindakan militer terhadap pemerintah Syria jika diperlukan. (mel/rmol)
Pemerintah Amerika Serikat tak mau buru-buru bertindak menyikapi informasi mengenai penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Syria
Redaktur & Reporter : Adil
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- DBL Camp 2024 Hadir di Jakarta, Ratusan Pelajar Berebut 12 Tiket ke Amerika Serikat
- Belanja Militer Dunia Nyaris Tembus Rp 40 Kuadriliun, 3 Negara Ini Paling Boros
- Kecewa Berat, Palestina Tinjau Ulang Hubungan dengan Amerika Serikat