RI Berpotensi Kehilangan USD 700 Juta
Akibat Belum Adanya Kesepakatan PTA
Selasa, 09 Februari 2010 – 21:51 WIB
"Waktu yang dibutuhkan bukan hanya satu atau dua tahun saja. Kita harus berupaya untuk mendongkrak angka ekspor dengan melakukan kampanye. Ini kan termasuk pasar baru," imbuhnya yang menambahkan, hingga saat ini produk furniture sudah lebih dulu memasuki pasar Timur Tengah.
Baca Juga:
"Tetapi selain CPO, kita juga akan berusaha untuk dapat mengirimkan jasa konstruksi, di mana kebutuhan jasa konstruksi di beberapa negara di Timur Tengah meningkat, khususnya perbaikan infrastruktur di Irak," paparnya. (cha/jpnn)
JAKARTA - Wakil Menteri perdagangan Mahendra Siregar menerangkan bahwa hingga saat ini Pemerintah belum menemukan kesepakatan di dalam kerjasama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi, jadi Sebegini Per Gram
- One on One Meeting, BRI & Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan
- Bebaskan Karyawan dari Jeratan Pinjol, Aplikasi Ayo Kasbon Bisa jadi Solusi
- Kuartal I 2024, SIG Catatkan Laba Rp472 Miliar
- Kuliah Tamu di LSE, Menko Airlangga Optimistis Visi Indonesia Emas 2045 Tercapai
- BRI Lakukan Buyback, Ini Sebabnya